jatimnow.com - Berbicara tentang memberikan yang terbaik bagi pendidikan di Indonesia tidak lepas dari konsistensi dalam melakukan inovasi apapun kondisinya.
Victor Effendi, S.E., M.M, CMA, Wakil Rektor Universitas Ciputra, menyatakan bahwa dalam menyelenggarakan Pendidikan pasti menghadapi tantangan yang berbeda disetiap eranya.
"Tantangan dalam penyelenggaraan Pendidikan tentu tidak sama tiap era-nya, namun yang harus tetap sama adalah semangat untuk menaklukan tantangan yang muncul di tiap era," terang Victor.
Baca juga: Mahasiswi Universitas Ciputra Surabaya Bunuh Diri, Polisi: Diputus Pacarnya
"Kemampuan adaptif dengan perubahan zaman menjadi hal penting untuk dimiliki. Jika tidak, Pendidikan tidak akan bisa selaras dengan perkembangan zaman itu sendiri," imbuhnya.
Victor memaparkan bahwa Universitas Ciputra Surabaya menjadikan setiap perubahan zaman menjadi sebuah tantangan untuk melakukan inovasi.
“Percepatan teknologi yang baru-baru ini kita rasakan adalah salah satu contoh perubahan zaman. Bisa dibilang ini era teknologi,” terangnya.
“Nah kita ditantang untuk bisa memaksimalkan teknologi untuk perkembangan Pendidikan. Bukan hanya tentang infrastruktur penyelenggaraan Pendidikan, namun juga metode pembelajaran bahkan dari kurikulum yang ada harus sesuai. Menyikapi Era Teknologi ini kami meluncurkan informasi dan layanan secara terpusat yaitu Ciputra Educational Digital experience (CEDX) dimana hal ini dapat memudahkan dosen, mahasiswa, orang tua dalam proses memberi dan menerima informasi terkait pembelajaran dan keperluan administrasi studi. Penerapan Blended Learning sehingga mempermudah materi pembelajaran untuk diakses oleh mahasiswa. Penggunaan device Virtual Reality (VR) di berbagai fakultas adalah salah satu bukti UC mendukung sistem pembelajaran terkini,” terangnya.
Baca juga: Kronologi Mahasiswi Universitas Ciputra Surabaya Bunuh Diri dari Lantai 22
Senada dengan itu, Rektor Universitas Ciputra Surabaya Ir. Yohannes Somawiharja, M.Sc., menjelaskan bahwa dalam kurun waktu 3 tahun masa pandemic ini dosen tetap terdorong untuk produktif menjalankan fungsinya sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, Pengabdian kepada Masyarakat dengan tujuan utama adalah untuk berdampak bagi masyarakat.
“Melewati masa pandemic dengan tetap berjuang keras. Banyak keterbatasan tidak menyurutkan semangat untuk berjuang. Fokusnya adalah ingin memberikan value kepada masyarakat dengan karya, dengan research. Semua upaya ini dilakukan bukan semata-mata untuk meraih penghargaan namun lebih untuk berdampak pada masyarakat,” terang Yosoma sapaan akrabnya.
Dengan kemampuan adaptasi dengan perubahan zaman. Yosoma berharap bahwa dengan kemampuan adaptif dengan tantangan zaman yang ada, insan Pendidikan baik institusi maupun pribadi dapat membuahkan untuk Pendidikan semakin maju, membuahkan prestasi dan berdampak bagi Indonesia dan Dunia.
Baca juga: Dokter Muda Angkatan Pertama FK UC Surabaya Siap Mengabdi di Indonesia Timur
"Prestasi yang diraih dikembalikan untuk kepentingan pembelajaran yang bermanfaat bagi mahasiswa pun masyarakat," pungkasnya.
Yosoma menyatakan dengan ucapan syukur atas berkat Tuhan YME, UC meraih prestasi seperti Klaster Mandidi yaitu Klaster Tertinggi di Kinerja Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2023, Pencapain Predikat Unggul Program Magister Management oleh LAMEMBA, serta Perpanjangan Akreditasi Peguruan Tinggi A oleh BAN-PT. (ADV)