jatimnow.com - Perum Jasa Tirta (PJT) I terus meningkatkan kinerja, baik dari sisi pelayanan publik maupun penugasan pengusahaan Sumber Daya Air (SDA).
Apalagi saat ini PJT I mengemban salah satu BUMN pengelola SDA di Indonesia yang memiliki cakupan terluasa, meliputi 5 wilayah sungai strategis nasional di Indonesia dan 10 bendungan besar serta puluhan infrastruktur SDA lainnya. Pengelolaan tidak hanya di Pulau Jawa, tapi juga di Sumatera.
Plt. Direktur Utama PJT I, Milfan Rantawi mengatakan dalam perjalanannya melaksanakan penugasan tersebut, PJT I terus berupaya untuk berkembang menjadi korporasi yang semakin besar. Pengembangan ini dilakukan di semua lini perusahaan, baik dari inovasi bisnis hingga optimalisasi sumber daya.
Baca juga: Mudik Gratis PJT I, Catat Kuota dan Jadwal Pemberangkatannya!
"Karena itu dalam 10 tahun terakhir ini tercatat peningkatan pendapatan usaha yang cukup signifikan, dimana pada tahun 2013 pendapatan perusahaan masih ada di angka 332,62 milyar. Ini semakin meningkat naik, hingga pada 2022 pendapatan usaha mencapai 614,67 Milyar atau naik sebesar 84,82 persen," ungkapnya, Minggu (16/4/2023).
Adapun aset perusahaan yang dulunya pada tahun 2013 berjumlah 366,96 milyar, meningkat drastis dalam kurun sepuluh tahun terakhir menjadi 1,135 triliun pada 2022 atau meningkat sebesar 209,3 persen. Ini menunjukkan keseriusannya dalam pengelolaan SDA.
"Selain melalui upaya transformasi bisnis, PJT I juga terus hadir berperan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan," imbuhnya.
Hal itu tertuang di RPJMN 2020-2024, di mana ketahanan air, pangan dan energi menjadi prioritas tujuan pembangunan verkelanjutan. Pasalnya ketercapaian ketahanan pangan, energi, dan air saling terkait satu sama lain oleh karenanya banyak disebut dengan few nexus.
"Nah tupoksi utama PJT I dalam mengelola SDA, turut berperan dalam ketercapaian ketahanan air, pangan dan energi Indonesia secara terintegrasi. Selain melalui penyediaan air baku untuk PLTA, irigasi dan PDAM, kami juga sedang fokus mengembangkan bisnis energi baru terbarukan," imbuhnya.
Setelah berhasil mendirikan anak perusahaan di bidang energi serta membangun dan mengoperasikan PLTMH, saat ini PJT I bersama PLN sedang menyiapkan proyek PLTS terapung di dua waduk besar yang dikelolanya, yaitu di Sutami dan Wonogiri.
Baca juga: Jasa Tirta I Raih Penghargaan Transfromasi Organisasi Terbaik
"Dari sisi layanan penyediaan air baku untuk PLTA, setiap tahunnya PJT I turut berperan menyuplai produksi listrik sebesar 6,826 GwH/tahun. Pengembangan pada sektor penyediaan air bersih untuk masyarakat juga menjadi prioritas perusahaan agar dapat memberikan pelayanan lebih luas," beber dia.
Salah satunya yaitu fokus pada pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Karangbinangun.
SPAM Karangbinangun ini sendiri merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Jawa Timur (Perpres 80/2019) yang dimaksudkan untuk mempercepat pembangunan ekonomi di Jawa Timur dan melibatkan multistakeholder.
Selain itu, awal Tahun 2023 ini juga telah dicapai kesepakatan dengan Pemerintah Kota Malang untuk pembangunan SPAM Kota Malang sebesar 500 lps. Saat ini progresnya sudah masuk dalam tahap lelang pekerjaan konstruksi IPA dan Intake.
"Dukungan Perusahaan dalam upaya ketahanan air, juga terlihat dari layanan penyediaan air baku untuk PDAM dan SPAM dimana setiap tahunnya menyuplai air baku sebesar 541,7 juta meter kubik," ungkapnya.
Baca juga: Jasa Tirta I Raih Predikat Informatif Anugerah Monev KIP Badan Publik 2022
Untuk itu PJT I berupaya keras untuk dapat mewujudkan arti dari BUMN sebagai penggerak roda perekonomian dengan tetap melaksanakan penugasan dari pemerintah. Selain berfokus pada pertumbuhan dan pengembangan, perusahaan tidak melupakan kewajibannya untuk melayani masyarakat.
"Salah satu tugas kami adalah memberikan suplai air untuk kebutuhan irigasi rakyat. Dan ini, kami tidak memungut biaya sama sekali alias gratis," terangnya.
PJT I memberikan pelayanan irigasi yang bersifat free of charge bagi pertanian rakyat. Total luas lahan irigasi yang berada dibawah kewenangan PJT I seluas 126.193 Ha. Sebagai BUMN berbentuk Perum, pelayanan masyarakat menjadi aspek utama yang tentunya tidak boleh dilupakan karena merupakan tugas utama.
"Kami akan terus berupaya menjadi BUMN yang turut menggerakkan SDA di Indonesia untuk terus maju. Kemajuan pengelolaan sumber daya air yang mampu memenuhi kebutuhan, menopang pertumbuhan ekonomi dan memakmurkan rakyatnya," pungkasnya.