jatimnow.com - Nanda Mei Sholihah terus mematangkan persiapannya jelang ASEAN Para Games 2023 di Kamboja, pada 3-9 Juni 2023.
Lebih dari sekadar mempertahankan capaian empat emas, atlet disabilitas asal Kota Kediri itu juga bertekad untuk terus memperbaiki rekor pribadinya.
Saat ini, dara kelahiran Kota Kediri 17 Mei 1999 itu berada dalam Pemusatan Latihan Nasional di Solo. Sebulan menjelang event multiolahraga untuk atlet disabilitas se-Asia Tenggara itu, intensitas latihannya terus ditingkatkan.
Baca juga: Gubernur Khofifah Anugerahi Jer Basuki Mawa Beya Atlet-Pelatih Berprestasi di ASEAN Para Games 2023
Sehari, Nanda Mei melahap dua porsi latihan rutin pagi dan sore di Lapangan Kentingan Universitas Negeri Solo (UNS). Dia dan atlet-atlet Indonesia lainnya hanya libur pada Sabtu sore dan Minggu.
"Satu bulan terakhir program lebih ke persiapan khusus. Dua minggu ke depan kita persiapan lebih dispesifikin lagi," ungkap Nanda, Jumat (5/5/2023) saat dihubungi jatimnow.com.
Bukan sekadar latihan, dia juga harus benar-benar memperhatikan pola makan dan waktu istirahat yang cukup.
Sementara di ajang ASEAN Para Games 2023 di Kamboja ini, putri sulung dari pasangan Supriyanto dan Rini Suwarni akan turun pada empat nomor lari, 100 m, 200 m, 400 m dan estafet 4x4 kategori T47 atau amputee siku bawah.
Lebih dari sekedar mempertahankan capaian empat emas yang diraihnya di ajang ASEAN Para Games 2022 di Solo, perempuan yang menjabat sebagai Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kota Kediri ini juga bertekad untuk memperbaiki rekor pribadinya, nomor lari 100 (12,8 detik), 200 (27,35 detik) dan 400 (63 detik).
"Sebenarnya target nomor individu ini hanya 2 emas dan 1 perak, estafetnya nanti emas. Tapi secara pribadi saya harus bisa mempertahankan emas 4 (Solo). Dan semoga bisa terus memperbaiki rekor pribadi saya," tambahnya.
Namun menurut Nanda, hal ini tidak akan mudah karena dia akan menghadapi lawan baru dari Thailand. Lawan yang menurutnya lebih muda dengan kualitas yang lebih baik.
"Tahun ini mungkin akan lebih sulit karena ada lawan-lawan baru yang sedikit mengancam. Terutama dari Thailand. Mereka masih muda dan kualitasnya memang cukup baik," terang Nanda.
Jalani Debut Internasional Sejak 2014
Atlet berparas cantik ini menjalani debut di ajang Internasional terbesar se Asia Tenggara itu, sejak 2014 di Myanmar. Namun, debutnya tidak berjalan mulus. Di nomor lari 400 meter dia hanya memperoleh perunggu.
Di Tahun 2015 di Singapura dan Malaysia di Tahun 2017, barulah Nanda Mei berhasil memborong tiga emas sekaligus dari nomor andalannya tersebut, 100, 200 dan 400 meter
Pada ajang lain, seperti Asian Youth Para Games dan Peparnas, perempuan kelahiran 17 Mei 1999 itu juga tak pernah absen membawa medali.
Di para atletik, Nanda masih sangat berambisi untuk meraih prestasi di tingkat Asia, bahkan dunia sebagai puncak pencapaian seorang atlet.