jatimnow.com - Gencarnya sosialiasi yang dilakukan petugas pemadam kebakaran (PMK) Lamongan berhasil menurunkan angka kasus kebakaran. Selama 6 bulan terakhir, insiden kebakaran di Lamongan tercatat hanya 24 kasus.
Secara umum penyebabnya tidak dipicu dari kelalaian manusia, melainkan didominasi korsleting listrik.
"Kalau dihitung data itu menurun dibandingkan tahun 2022 lalu yang menyentuh 52 kasus kebakaran, per setengah tahun ini hanya 24 kasus," ungkap Kepala Bidang PMK, Satuan Polisi Pamong Praja Lamongan Siswanto, Senin (19/6/2023).
Baca juga: Rumah di Ponorogo Terbakar Gegara Anak Mainan Korek, 1 Orang Terluka
Sampai saat ini, PMK Lamongan rutin melakukan kegiatan edukasi ke masyarakat perihal antisipasi dan pencegahannya. Menginjak tahun 2023, beber Siswanto, pihaknya mulai mengantisipasi dengan kontrol lapangan.
Baca juga: Ruko di Pasar Ngraho Bojonegoro Terbakar, Kerugian Capai Rp370 Juta
"Tindak antisipasi kami menyebarkan edukasi, dari situ harapan kami bisa menambah kesadaran masyarakat maupun pelaku usaha pabrik dan sebagainya. Alhamdulillah tahun ini menurun," ucapnya.
Kesadaran yang perlu dipupuk adalah tindakan untuk tidak membakar lahan gambut bekas tanaman. Juga membakar sampah yang kerapkali cenderung dilakukan masyarakat.
Baca juga: Toko Bangunan di Ponorogo Terbakar, Pemadaman Berlangsung 4,5 jam
"Tanaman tebu misalnya itu kan biasanya dibakar setelah panen agar tanahnya subur. Tapi kali kami imbau agar lebih dikontrol termasuk memperhatikan arah angin dan sumbu bakar agar tidak menjalar ke area diluar sasaran," bebernya.