jatimnow.com - Reptil, dengan beragam bentuk dan jenisnya menarik minat banyak orang untuk menjadikan sebagai hewan peliharaan di rumah. Bahkan tanpa perduli, hewan tersebut berbisa atau tidak.
Choky Dhika Prasetya (37) warga Bluru Permai, Kabupaten Sidoarjo mengaku, sudah sejak 2012 lalu menggemari hewan jenis ini. Choky juga bergabung dalam komunitas reptil Blackpattern Reptile Regional Jawa Timur dan menduduki posisi koordinator.
Jenis reptil yang dipelihara Choky adalah iguana, piton, kura-kura, dan beberapa jenis lainnya secara legal sebanyak 50 ekor lebih.
Baca juga: Burung Perkutut Bikin Pria di Ponorogo Raup Cuan Ratusan Juta Rupiah
Untuk menangani reptil yang berbahaya dan memiliki racun, Choky menjelaskan cara mengatasinya.
“Sebelumnya, perlu edukasi mengenai jenis reptil. Apakah reptil tersebut beracun atau tidak. Tidak disarankan untuk memegang, menggendong ataupun menimang jenis reptile yang berbisa, seperti ular King Cobra, bungarus (weling/welang), albolabris (ular hijau ekor merah) ataupun jenis lizard (kadal) yang mempunyai bisa dan bakteri mematikan, contohnya komodo di Indonesia dan Gilamonster di Amerika," ungkapnya.
Baca juga: Pemkot Surabaya Buka Klinik Hewan Gratis, Ini Jadwal Operasionalnya
Choky menjelaskan untuk hewan peliharaan tidak boleh diperjualbelikan bebas,
"Sesuai dengan peraturan perundang-undangan, harus dipastikan hewan yang kita pelihara tidak berstatus hewan dilindungi atau terancam punah. Penting untuk kita ketahui pula mengenai jenis makanan, suhu ruangan seperti habitat asli mereka agar sehat untuk dikembangbiakkan," ujarnya.
Choky juga berpesan kepada para pecinta reptil untuk mengerti jenis-jenis reptil yang dipelihara agar dapat mengedukasi lingkungan sekitar mengenai reptil yang berbahaya atau tidak.
Baca juga: Awas! Kucing Kesayanganmu Bisa Terjangkit Rabies, Begini Pencegahannya
Choky berharap dengan makin bertambahnya para pecinta reptil, semoga semakin banyak pula peminat dalam mengembangbiakkan jenis reptil yang mulai langka agar hewan ini terselamatkan dari kepunahan sebagai warisan anak cucu kelak.