Pixel Codejatimnow.com

Burung Perkutut Bikin Pria di Ponorogo Raup Cuan Ratusan Juta Rupiah

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ahmad Fauzani
Ismail Gambir dengan burung perkutut peliharaannya. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Ismail Gambir dengan burung perkutut peliharaannya. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Ismail Gambir, warga Kelurahan Tonatan, Ponorogo, telah meraup sukses dari hobinya memelihara burung perkutut.

Setiap bulan, pria berusia 55 tahun ini mampu menghasilkan pendapatan jutaan rupiah, bahkan sampai ratusan juta jika burung perkutut yang dipeliharanya laku dijual.

Sejak pagi, Ismail Gambir mengawali hari dengan menjemur ratusan burung perkutut peliharaannya.

Ismail mengungkapkan bahwa apa yang dimulai sebagai hobi, akhirnya bertransformasi menjadi sumber penghasilan yang signifikan baginya. Dia memulai bisnis ini sejak tahun 2017, setelah beralih dari memelihara burung berkicau.

"Awalnya hobi dan kemudian menghasilkan cuan,” ungkap Ismail sambil berkelakar, Kamis (20/6/2024)

Tak hanya memberi makan dan menjemur 200 burung perkutut yang dipeliharanya, Ismail juga secara rutin memandikan mereka seminggu sekali.

“Selain berjemur, tentu burung ini mandi,” terang Ismail kepada jatimnow.con.

Baca juga:
Pemkot Surabaya Buka Klinik Hewan Gratis, Ini Jadwal Operasionalnya

Menurutnya, memelihara burung perkutut relatif lebih mudah dibandingkan burung berkicau lainnya karena perawatannya yang sederhana.

"Saat ini ada 58 kandang dengan total 300 burung perkutut yang dipelihara," paparnya, seraya merahasiakan kiat suksesnya dengan senyum.

Ismail mengakui bahwa harga jual burung perkutut yang dipeliharanya bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga mencapai Rp3,5 juta per ekor.

Baca juga:
Awas! Kucing Kesayanganmu Bisa Terjangkit Rabies, Begini Pencegahannya

“Omset saya pernah mencapai Rp100 juta per bulan, terutama saat pandemi COVID-19," tambahnya.

Dengan keberhasilannya ini, Ismail berharap bisa menginspirasi orang lain untuk memanfaatkan hobi mereka sebagai sumber penghasilan yang potensial.