jatimnow.com - PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) mencatat tren positif kenaikan arus petikemas internasional selama semester 1 2023.
Peningkatan tercatat 644.770 TEUs atau 3% dibanding periode yang sama pada tahun lalu, yakni sebesar 625.946 TEUs, dimana untuk market share peti kemas di lingkungan Tanjung Perak, TPS
masih mendominasi 80% peti kemas internasional.
Sampai dengan semester 1 2023 ini, TPS juga mencatat peningkatan kinerja bongkar muat, yakni pada angka 56,09 box/ship/hour, jauh di atas kinerja bongkar muat 48 box/ship/hour yang ditetapkan oleh Kementrian Perhubungan melalui Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak di Surabaya.
Baca juga: Arus Peti Kemas TPS Naik 9,77 Persen Hingga Oktober 2024, Ekspor-Impor Tetap Stabil
Jumlah tersebut juga meningkat dibanding tahun lalu pada periode yang sama di tahun lalu yang masih tercatat 51,23 box/ship/hour.
Baca juga: Pelindo Terminal Petikemas Santuni Ribuan Anak Yatim dan Bantu Sarana Ibadah
Kenaikan arus petikemas ini juga didukung dengan adanya service-service baru yang masuk ke TPS selama satu semester ini. Yakni Vietnam – Malaysia – Indonesia (VMI) service yang dioperatori oleh Evergreen, PAX service, APR service. JSS service yang dioperatori oleh CMA CGM Group. East Timor Service/ Singapore-Dili-Darwin (ETS/SDD) service yang dioperatori oleh Mariana Express Lines.
Swire shipping, Seahorse service yang dioperatori oleh MSC, serta beberapa adhoc service (service tambahan/servise non regular) yang turut menambah catatan kenaikan arus di TPS.
Baca juga: TPS Sabet BUMN Branding and Marketing Award 2024, Berkat Inovasi Digitalisasi
Direktur Utama TPS, Wahyu Widodo menyampaikan bahwa TPS optimis di tahun-tahun berikutnya akan terus dapat meningkatkan arus peti kemasnya, terlebih saat ini melalui
Subholding Pelindo Terminal Petikemas Surabaya (SPTP) telah merencanakan melakukan peremajaan alat bongkar petikemas yakni 4 unit Container Crane (CC) dan 14 unit Rubber Tyred Gantry (RTG).
“Penambahan ini tentunya akan sangat medukung produktivitas kami, dimana saat ini
kami disupport 12 unit CC dan 30 unit RTG, beberapa diantaranya memang butuh
peremajaan untuk lebih meningkatkan produktivitas bongkar muat ke depannya,” tutup Wahyu.