jatimnow.com - Dinas Ketahanan Panganan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri menemukan ratusan peternak ayam broiler menggunakan elpiji 3 Kg.
Dari catatan DKPP, ada sebanyak 198 peternak ayam broiler di Kabupaten Kediri menggunakan elpiji 3 kg. Elpiji bersubsidi itu digunakan para peternak sebagai penghangat ayam saat usia 1-10 hari.
Kebutuhan tabung gas melon tersebut, menurut Plt Kepala DKPP Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, untuk satu periode masa pemeliharaan bisa mencapai 9900 tabung.
Baca juga: Warga Ponorogo Sambat LPG 3 Kg Langka, Ini Penjelasan Pertamina
“Jika dalam setahun 2 sampai 3 periode, tinggal mengalikan saja. Itu sudah banyak,” kata Tutik Purwaningsih, Kamis (27/7/2023).
Konsumsi yang besar untuk peternakan yang sebenarnya dilarang ini ditengarai menjadi salah satu penyebab fenomena kelangkaan elpiji 3 kg di masyarakat.
Larangan itu diatur dalam Surat Edaran Dirjen Migas No. B-2461/MG.05/DJM/2022. Disebutkan restoran, hotel, usaha binatu, usaha batik, usaha tani tembakau, usaha jasa las, usaha peternakan, usaha pertanian (diluar ketentuan Perpres No.38 tahun 2019 dan yang belum dikonversi) dilarang menggunakan elpiji tabung 3 Kg.
Baca juga: Elpiji 3 Kg Langka di Bojonegoro, Harga Tembus Rp30 Ribu/Tabung
Sebelumnya, Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramans, atau akrab disebut Mas Dhito sudah menyampaikan, indikasi kelangkaan gas melon ini terjadi karena digunakan tidak sesuai peruntukannya. Salah satunya peternakan.
“Banyak tabung elpiji 3 Kg dipergunakan tidak sesuai peruntukkannya. Salah satunya penggunaan di sektor peternakan,” kata Mas Dhito.
Penggunaan elpiji melon di sektor peternakan, lanjut Mas Dhito, terbilang besar. Pihaknya pun berencana untuk mengumpulkan para peternak untuk mencari solusi penyebab kelangkaan tersebut.
Baca juga: Syarat Pembelian Elpiji, Bus Sidoarjo Kecelakaan, Pasutri Tewas
Mas Dhito berencana akan menggandeng himpunan pengusaha minyak bumi dan gas (migas) untuk meminjamkan tabung gas non subsidi kepada para peternak.
Harapannya, peminjaman tersebut dapat menarik tabung melon dari para peternak untuk kembali digunakan oleh masyarakat miskin pengguna tabung melon ini.
“Kita pinjamkan tabung (non subsidi) yang bersangkutan nanti mengisi (elpiji) sendiri,” tegas Mas Dhito.