jatimnow.com - Pesona drama komedi berbahasa Jawa Kedirian, Woko Channel sulit pudar. Video mereka di YouTube dengan 3 juta subscriber, masih ditunggu banyak warganet.
Seperti konten terbaru mereka berjudul Joko Tarop Eps 88 yang sudah ditonton 2,2 juta pengguna YouTube sejak diunggah 3 hari lalu. Termasuk juga konten-konten lain yang selalu mendulang jutaan viewer.
Selain alur cerita yang lucu, banyak celutukan dari bintang Woko Channel seperti Mukidi, Pak No, Gendut, Penyok, maupun lainnya yang akhirnya viral dan akrab di kehidupan sehari-hari masyarakat Kediri. Apa saja?
Baca juga: Hilangnya Film Dirty Vote Disorot
Berikut 5 celetukan khas drama komedi Kedirian Woko Channel:
1. Piye To Kiiihh
Celetukan Piye To Kiiih ini identik dengan tokoh Mukidi. Tak jarang pria tambun, gundul dengan tangan kiri penuh tato itu kerap melontarkan kalimat ikonik tersebut.
Kalimat ini cukup akrab di masyarakat. Kerap terdengar di tongkrongan anak-anak muda di Kediri.
Piye To Kiiihh dalam bahasa Indonesia artinya Bagaimana ini? Mukidi acap melontarkannya saat berseteru dengan Pak Ndud atau Tiwok, gadis yang didekatinya.
2. Kok Gethink Aku
Kalimat Kok Gethink Aku, akrab dengan Penyok. Sering diucapkan ketika dia kesal terhadap sesuatu.
Seperti saat ia ditagih utang oleh debt collector dalam video berjudul Diuber Kirek Eps 85.
Gethink dalam bahasa Indonesia artinya kesal atau nggak suka terhadap sesuatu.
3. Dlogok Njaran
Dlogok Njaran ini khas sebagai celetukan Galino atau Pak No. Yang digambarkan sebagai ayah dari Tiwok. Kumis tebalnya menggambarkan sosok ayah yang jahat. Dia sering marah-marah.
Baca juga: Atlet Denny Aprisani Soroti Aksi Pengeroyokan Oknum Pesilat di Tuban
Ketika marah, Pak No sering mengucapkan kalimat Dlogok Njaran. Pun saat dia ketiban apes.
Seperti saat Pak No ketiban apes, usai makan ketupat dari Mintul yang ternyata berisi karet pentil ketapel.
“Dlogok njaran, jane sampean gawe plintengan opo ketupat to dek Mintul kok enek pentile barang,” kata Pak No dalam video berjudul Diuber Kirek Eps 85.
Atau saat dia jatuh usai menari ular di kandang yang ia buat di episode yang sama.
Tidak ada arti, kalimat ini hanya umpatan kekesalan terhadap sesuatu.
4. Gurihe Pancen Ndak Umum
Kalimat Gurihe Pancen Ndak Umum ini juga cukup akrab di masyarakat. Sering diucapkan Pak No. Seperti saat ia memuji masakan Mintul atau Tiwok anaknya.
Baca juga: Mantan Vokalis Power Metal Rilis Album Perdana dalam Bentuk CD dan Kaset
Dalam guyonan masyarakat Kediri, kalimat ini sering muncul. Meski tidak sepopuler kalimat lain tapi cukup bikin terngiang-ngiang.
5. Wes To Manuto Aku Penak-penak
Wes To Manuto Aku Penak-penak, ini kalimat yang sering digunakan Pak Ndud. Tokoh paling ikonik di drama komedi Kedirian Woko Chanel.
Pria tambun dengan gaya melasnya yang ngeselin ini yang paling ditunggu pecinta Woko Chanel.
Wes To Manuto Aku Penak-penak dalam bahasa Indonesia artinya, sudah nurut aku saja, enak-enak. Sering diucapkan saat dia mengajak tokoh lain dalam cerita tersebut.
Selain kalimat itu, Pak Ndud juga akrab dengan celetukan Oke dengan nada dan wajah yang ngeselin. Itu juga cukup akrab diguyonan masyarakat Kediri.
Bagaimana? Mana yang lebih terngiang-ngiang?