jatimnow.com - Mengatasi gangguan bicara pada anak korban kekerasan bukan hal mudah. Ini menjadi salah satu tema talkshow dalam Perayaan Hari Anak Nasional (HAN) 2023 yang digelar Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI) Jawa Timur di Grand City Mall Surabaya.
Talkshow dengan tema Permasalahan Anak Korban Kekerasan dengan Gangguan Wicara ini menghadirkan narasumber Dr. Nyilo Purnami, dr., Sp.THT-KL (K), FISCS, FISCM.
"Apabila ditemukan adanya gangguan pendengaran dianjurkan untuk menggunakan alat bantu dengan sedini mungkin. Seperti yang direkomendasikan oleh American Joint Committe on Infant Hearing yaitu sebelum usia 6 bulan," kata Nyilo dalam talkshow yang diselenggarakan, Minggu (30/7/2023) kemarin.
Baca juga: Pemprov Jatim dan Unicef Perkuat Sistem Safety Online bagi Anak
Lanjut Nyilo, bila dengan alat bantu dengar tidak membantu maka dianjurkan untuk menggunakan implant koklea. Disamping itu anak juga diberikan terapi wicara atau terapi audiverbal agar dapat mendeteksi suara dan selanjutnya dapat berkomunikasi.
"Mengatasi gangguan bicara dengan tujuan utama penanganan kasus anak dengan keterlibatan bicara adalah dengan meminimalisasi rasa frustasi orang tua kepada anak," terang dia.
Nyilo melanjutkan maksud dari tindakan mengatasi gangguan bicara pada anak korban kekerasan dimaksudkan agar anak dapat membaca dengan suara keras, memberikan informasi kepada keluarga.
Baca juga: Keseruan Terminal Petikemas Surabaya Ajak Balita di Krembangan Wisata Perahu
"Selain terapi pada masalah pendengaran perlu penggunaan alat bantu dengar atau penggunaan implant koklea, penanganan masalah infeksi telinga, edukasi dan juga terapi wicara sesuai dengan kebutuhan," tegas Nyilo.
Dalam kegiatan perayaan Hari Anak Nasional ini, YKAI Jatim juga menggelar talkshow dengan tema lain, periksa dan konsultasi kesehatan gratis, penampilan seni, fashion show, hingga agenda melukis bersama anak-anak Jawa Timur.
Baca juga: Pemerhati Pendidikan Sidoarjo Ajak Orang Tua Simpan Handphone saat Bersama Anak
Sementara itu, Ketua YKAI Jawa Timur yang juga sebagai Ketua Pita Putih Indonesia Jawa Timur drg. Satiti Kuntari, Sp.KGA (K) menjelaskan perayaan ini adalah wujud dukungan YKAI Jawa Timur terhadap anak.
"Ini sebagai bagian partisipasi dengan memberikan edukasi dalam rangka tanggap terhadap dunia serta permasalahan pada dunia anak," kata Satiti.