jatimnow.com - Jalan Pasar Kembang Surabaya merekah akibat proyek pemasangan pipa PDAM. Ternyata proyek ini mengalami kendala yang berpotensi menyebabkan tanah di sekitarnya ambles.
Manajer Proyek Perpipaan PDAM Louis Andilun Gatu menjelaskan kendala yang terjadi akibat struktur tanah yang berpasir. Pemasangan pipa menggunakan sistem pengeboran atau drilling. Pemasangan pipa ditarik, setelah pipa terpasang tanah di atasnya akan dipadatkan.
Nah, jika saat proses penarikan pipa mengalami kendala dikhawatirkan akan mengurangi stabilitas tanah.
Baca juga: Menteri ATR/BPN - PWNU Jatim Teken Kerja Sama Sertifikat Tanah Wakaf
"Tapi kondisinya pipa ini stug tertinggal di dalam. Khawatirnya dari kami ini nanti ketika ditarik, bentonit akan hilang jadi stabilitas tanahnya akan berkurang. Artinya ada potensi kedua. Potensi longsor di sekitar area rumah warga yang lebih besar," ungkap Louis saat evaluasi pengerjaan pemasangan pipa, Selasa (1/8/2023).
Baca juga: Arus Peti Kemas TPS Naik 9,77 Persen Hingga Oktober 2024, Ekspor-Impor Tetap Stabil
Selanjutnya, Louis mengatakan akan mengubah jalur pemasangan pipa guna menanggulangi efek bahaya yang lebih besar. Karena jalur pemasangan pipa di Jalan Pasar Kembang, kondisi tanahnya berpasir.
Pipa yang tersisa di dalam sekitar 102 meter akan ditinggal. Pipa yang tertinggal, menurut Louis akan mengeras bagai semen yang bercampur dengan bentonit.
Baca juga: BBJT Gelar Festival Teater Berbahasa Daerah, 20 SMA/SMA dan Sanggar Adu Akting
"Kita akan meninggalkan pipa agar tidak terjadi longsor lebih besar. Kita akan cari jalur baru. Geser di sebelahnya. Kami akan cari lokasi yang aman yang tidak berpasir. Karena penyebabnya tadi tanahnya berpasir," pungkasnya.
Sebelumnya, diketahui aspal jalan di kawasan Pasar Kembang - Diponegoro Surabaya merekah, Selasa (1/8/2023) pagi. Akibatnya, sementara setengah dari bahu jalanan di tutup dan dipenuhi warga yang menonton.