jatimnow.com - Masyarakat nelayan di Kecamatan Brondong, Lamongan mengeluh soal perolehan hasil tangkapan yang menurun. Hal itu disebabkan adanya gesekan dengan nelayan luar daerah.
Para nelayan tersebut dijelaskan berasal dari Pulau Bawean Kabupaten Gresik dan Kabupaten Tuban.
Salah satu nelayan, Nanang menyampaikan keluh kesahnya dan kendala selama ini adalah gesekan nelayan dengan Pulau Bawean, hingga sikap nelayan Tuban.
Baca juga: Polres Lamongan Raih Anugerah Predikat Nilai Kepatuhan Ombudsman RI
"Begitu banyaknya kapal nelayan Tuban yang sandar di Dermaga PPN Brondong, sehingga kapal lokal tidak kebagian ikan," jelas Nanang, saat kegiatan Jumat Curat Polres Lamongan, Jumat (4/8/2023).
Di sisi lain, Kasat Polairud Polres Lamongan AKP Erni Sugihastuti menanggapi bahwa dalam waktu dekat pihaknya bakal berkoordinasi dengan pihak terkait yakni PPN Brondong.
Baca juga: Jumat Curhat Polres Gresik, Warga Cerme Tanya Netralitas Polisi di Pemilu 2024
“Kita akan bekerja sama dengan PPN Brondong agar kapal nelayan Tuban kalau sudah bongkar muat agar secepatnya dipindahkan dan tidak terjadi rebutan tempat sandar kapal supaya dalam aktvitas bongkar muat kapal berjalan lancar,” lanjutnya.
Sedangkan soal gesekan dengan nelayan Bawean, Erni menyarankan agar para nelayan bisa saling menghargai.
"Minimal jarak dengan bibir pantai ke tengah laut 30 mil dikarenakan nelayan Pulau Bawean alat tangkapnya tradisional dan kapasitas kapalnya kecil, untuk itu kita harus menghargai hasil musyawarah yang dulu dengan stakeholder Pulau Bawean,” terangnya.
Baca juga: Kendarai Motor Listrik, Kapolda Jatim Disambati, Truk Tabrak Warung
Selain itu, polisi juga mengingatkan akan pentingnya keselamatan para nelayan ketika berlayar di laut terbuka, terutama ketika cuaca berubah secara tiba-tiba.
"Perubahan cuaca dapat menjadi ancaman serius bagi keselamatan anda semua, pihak Polairud akan berkordinasi dengan pihak PPN Brondong supaya menyediakan papan informasi prakiraan cuaca," tandasnya.