Perajin Layang-layang Lamongan Kebanjiran Pemesan, Berkah Kemarau

Senin, 14 Agu 2023 11:27 WIB
Reporter :
Adyad Ammy Iffansah
Perajin layang-layang Lamongan, Jhony saat melakukan rutinitasnya bersama cucunya. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Puncak musim kemarau menjadi berkah tersendiri bagi para perajin layang-layang di Lamongan. Permintaan masyarakat akan permainan tradisional tersebut meningkat akhir-akhir ini.

Jhony, perajin layang-layang sowangan asal Desa Deket Kulon, Kecamatan Deket, Lamongan ini kecipratan berkahnya.

Menurut Jhony animo masyarakat tidak dirasakan oleh masyarakat lokal Lamongan saja, melainkan warga luar kota seperti Gresik, Tuban hingga Bojonegoro.

Baca juga: Rayakan Tutup Tahun, Warga Jember Terbangkan Layang-layang di JLS Puger

"Selain Lamongan, orang Gresik, Tuban, sampai Bojonegoro juga beli di saya. Laris-larisnya sih kemarau mungkin karena bareng Agustus juga makanya ramai," ungkap Jhony, Senin (14/8/2023).

Memanfaatkan halaman rumahnya, Jhony ditemani seorang cucunya mampu penghasilkan puluhan kerangka layang-layang sowangan. Namun karena banyaknya permintaan ia pun sampai tak mampu lagi menyampul sendiri.

"Nggak mampu kalau harus ngasih samak (sampul) juga, saya bagian buat kerangka nanti yang kasih sampul saya nyuruh orang,"bebernya.

Baca juga: Indahnya Langit Sumenep Dihiasi Layang-layang LED

Dalam sehari, diaku Jhony, minimal ada 8 buah layang-layang terjual hingga maksimal 16 buah. Kalau harganya bervariasi mulai Rp300 ribu hingga Rp25 ribu.

\

"Tapi ini yang paling laris ya yang ukuran menengah antara harga Rp60 ribu dan Rp10 ribu," akunya.

Jhony yang telah menjadi perajin layang-layang sejak 1986 silam, mengaku musim layang-layang masih akan terus berlangsung sejalan dengan kemarau.

Baca juga: Ngabuburit, Warga Lamongan Beradu Kreativitas Lewat Layang-layang

"Alhamdulillah syukur mas, usaha mebel sepi pindah layang-layang sowangan, pindah-pindah tergantung musim," katanya.

Untuk membuat layang-layang sowangan, Jhony tak butuh waktu lama dan cukup mudah akan tetapi butuh ketelatenan.

"Caranya cukup bambu dirangkai, diberi sampul dengan teknik khusus. Tapi kayunya ditimbang harus pas dan sampulnya dipanaskan perlahan biasanya memanfaatkan obat nyamuk bukan lilin," pungkasnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Lamongan

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler