jatimnow.com - Sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI yaitu tirakatan.
Tirakatan dilakukan pada malam menjelang 17 Agustus yaitu di tanggal 16 Agustus. Acara diisi dengan doa dan makan bersama warga dengan tumpengan.
Tradisi tirakatan dilakukan dengan tujuan mengenang jasa pahlawan kemerdekaan diiringi ungkapan rasa syukur.
Baca juga: Babinsa Bojonegoro yang Viral Panjat Tiang Bendera Dapat Penghargaan dari Dandim
Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (UNAIR), Dr, Listiyono Santoso, S.S,. M. Hum menjelaskan bahwa tirakatan merupakan tradisi masyarakat ketika memiliki suatu keinginan atau harapan.
"Tirakatan sebenarnya sudah menjadi tradisi lama bangsa ini. Tirakatan merupakan bentuk jalan atau laku-laku tertentu ketika memiliki suatu keinginan atau harapan," jelas Listiyono.
Tradisi tirakatan pada malam 17 Agustus, menurut Listiyono, menjadi jalan masyarakat Indonesia untuk bersyukur dan mengenang jasa-jasa para pahlawan.
Baca juga: Viral, Aksi Heroik Babinsa di Bojonegoro Panjat Tiang Bendera saat Upacara
"Tirakatan menjadi suatu laku untuk kepentingan masa depan (prospektif), Juga untuk refleksi masa lampau (introspeksi). Termasuk di dalamnya adalah tirakatan 17 Agustus. Ini menjadi laku penting yang dilakukan warga Indonesia," tuturnya.
Lanjut Listiyono, tak ada yang tahu pasti kapan tradisi tirakatan 17 Agustus dimulai.
"Bila dihubungkan dengan konteks tirakatan yang telah menjadi laku pribadi dan komunal warga, maka tirakatan 17 Agustus bisa jadi telah muncul saat jelang momen kemerdekaan," ucapnya.
Baca juga: Karnaval Shining Jayandaru Sidoarjo Digelar Hari Ini, Simak Pengalihan Arusnya
Malamnya, terang Listiyono, para pemuda dan lainnya melakukan tirakatan dengan 'melekan' untuk menyiapkan suatu harapan masa depan bangsa.
Dalam momen peringatan kemerdekaan, tirakatan menjadi laku introspeksi diri untuk mengevaluasi perjalanan bangsa Indonesia setelah merdeka dan menjadi doa agar bisa menjadi bangsa yang lebih baik.
"Saat ini, setelah kemerdekaan, maka tirakatan menjadi laku introspeksi diri untuk mengevaluasi catatan perjalanan kita sebagai sebuah bangsa setelah merdeka," tandasnya.