jatimnow.com - Kemenag Kabupaten Blitar menyayangkan adanya kasus penganiayaan di MTs Blitar, yang menyebabkan korban berinisal AJH (14) meninggal dunia.
Mereka mengimbau kepada seluruh satuan pendidikan untuk selalu mengawasi aktivitas pelajar di sekolah. Sekolah juga diminta untuk lebih memperhatikan pendidikan karakter dan menekankan profil pelajar Pancasila.
Kasi Pendma Kemenag Kabupaten Blitar, Baharudin mengatakan pihaknya telah melakukan kondirmasi ke pihak sekolah terkait kejadian ini. Pelaku dan korban diketahui berbeda kelas. Kejadian berlangsung saat peralihan jam pelajaran. Pelaku memasuki ruang kelas korban dan langsung menuju bangkunya. Pelaku lalu memukul korban sebanyak tiga kali.
Baca juga: Terlibat Penganiayaan di Ngujang dan Wajak, 10 Pesilat Tulungagung Diamankan
"Kebetulan mengenai titik vital sehingga korban tidak sadarkan diri," ujarnya, Sabtu (26/8/2023).
Sehari sebelum kejadian, pelaku sempat ditegur oleh korban karena masuk ke kelasnya saat jam istirahat. Diduga hal ini yang membuat pelaku tersinggung dan menganiaya korban keesokan harinya. Teman kelas korban sebenarnya sudah berusaha melerainya. Namun mereka tidak dapat menghentikan pelaku memukul korban.
Baca juga: Perampokan Minimarket di Tulungagung Terungkap, Ini Faktanya
"Kejadian terjadi saat pergantian jam, jadi gurunya belum masuk ke dalam kelas," tuturnya.
Kasus tersebut kini ditangani oleh Polres Blitar Kota. Pelaku telah diamankan untuk proses lebih lanjut. Meskipun begitu Baharudin menegaskan pihaknya tetap memperhatikan aspek masa depan anak. Terlebih pelaku juga masih berusia dibawah umur.
Baca juga: Dikeroyok di Tempat Karaoke Hingga Patah Tulang Hidung, Warga Jember Lapor Polisi
"Kejadian apapun merupakan bagian dari aspek pembinaan, tugas kami melakukan mitigasi terkait pemenuhan hak anak untuk masa depannya terjaga," pungkasnya.
Sebelumnya seorang siswa MTs Blitar dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi tak sadarkan diri pada Jumat (26/08/2023). Dari hasil pemeriksaan korban ternyata sudah meninggal dunia karena dianiaya oleh teman sekolahnya. Tim medis menemukan luka memar di bagian belakang leher korban. Jenazah lalu dibawa ke RSUD Srengat untuk menjalani proses autopsi.