jatimnow.com - Puluhan perupa yang tergabung dalam Komunitas Seketan menggelar pameran di Tulungagung. Para seniman yang sudah berusia di atas 50 tahun ini, ingin menunjukkan eksistensinya dalam berkarya.
Ketua Komunitas Seketan, Budianto mengatakan perupa yang mengikuti pameran ini berusia 50 tahun ke atas. Mereka ingin membuktikan dalam hal berkarya tidak memandang usia. Hal ini terbukti dengan masih produktifnya mereka sehingga dapat membuat pameran.
"Di usia yang sudah tidak muda ini teman-teman perupa yang berusia di atas 50 tahun justru ingin mengekplorasi karyanya, kami tidak hanya duduk saja tapi juga masih bersemangat dalam berkarya," ujarnya, Selasa (29/8/2023).
Baca juga: Pameran Lukisan Sanggar Sawunggaling, Ruang Warga Akrab dengan Seni
Pameran bertajuk D'Classic ini berbeda dengan lainnya. Tak hanya lukisan, mereka juga memamerkan seni bonsai dan seni suiseki.
Baca juga: Patung Semut Niscala di Pasuruan, Berbahan Limbah Penuh Makna Filosofi
Seni Suiseki adalah seni batu yang terbentuk secara proses alami. Seni Batu yang berasal dari Jepang ini memiliki keunikan tersendiri. Suiseki sendiri jarang dipamerkan di Tulungagung.
"Ini merupakan konsep pameran yang baru di Tulungagung, tak hanya karya lukisan tapi juga ada karya seni suiseki dan bonsai," tuturnya.
Baca juga: Keindahan Lukisan Bakar Karya Pemuda Trenggalek yang Bingung Cari Kerja
Melalui pameran ini, Budiyanto berharap dapat menjadi motivasi bagi seniman muda lainnya untuk tetap eksis berkarya. Mereka diminta untuk selalu mengeksplore kemampuannya dan berani mencoba hal baru.
"Semoga seniman muda bisa lebih dari kami," pungkasnya.