jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan pesan dalam Studium Generale atau Kuliah Umum Mahasiswa/Mahasantri Baru Penerima Beasiswa dari Pemprov Jatim Program S1 Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, S1, S2, S3 PTKI, dan M1 Ma'had Aly Tahun 2023 di Dyandra Convention Center Surabaya.
Di hadapan para mahasiswa/mahasantri, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya peningkatan Global Innovation, global Competitiveness, dan Talent Competitiveness Index Indonesia. Caranya melalui pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
"Memiliki ilmu itu menjadi bagian yang sangat penting untuk mencapai tujuan Indonesia Maju dan Hebat, Jawa Timur Maju dan Hebat. Maka, untuk bisa meningkatkan kualitas SDM Indonesia, khususnya SDM Jawa Timur, bagian yang harus dikuatkan ialah komitmen kita bersama untuk maju dan menjadi hebat," kata Khofifah, dalam siaran resminya, Kamis (7/9/2023).
Baca juga: 5 Tahun Perjalanan Pemprov Jatim Gelontor Rp71 Triliun untuk Program TisTas
"Komitmen bersama untuk memiliki inovasi yang hebat, untuk memiliki global competitiveness hebat, untuk memiliki global talenta yang hebat. Itu memang harus berangkat dari diri sendiri tapi ekosistemnya juga harus disiapkan,” imbuhnya.
Khofifah menjelaskan, dalam Global Competitiveness Index 2022, Indonesia berada di urutan ke 44. Posisi ini jauh lebih rendah dibanding Singapura yang menempati urutan ke 3, Malaysia urutan ke 32, dan Thailand urutan ke 33.
Hal yang sama terjadi pada Global Innovation Index 2022 dimana Indonesia berada di urutan ke 75. Sementara Singapura berada di urutan ke 7 dan Malaysia urutan ke 35. Begitu pula dengan Global Talent Competitiveness Index 2022 yang menempatkan Indonesia berada di posisi ke 82. Terpaut jauh dengan negara ASEAN seperti Singapura di posisi runner up.
Baca juga: Visi dan Misi Khofifah - Emil sebagai Cagub Jatim 2024
Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemprov Jatim mengambil peran untuk menyediakan ekosistem yang bisa mewadahi para siswa untuk bisa mengekspresikan lebih luas, lebih bermanfaat, lebih hebat, dan lebih maju. Salah satu wujud konkretnya ialah dengan menyediakan beasiswa pendidikan setiap tahunnya.
Tahun ini, Pemprov Jatim mengalokasikan beasiswa untuk 535 mahasiswa di 39 PTKI/ Ma’had Aly/Universitas Al Azhar Mesir yang menjadi penerima beasiswa. Rinciannya yaitu 285 mahasiswa dari 19 Ma’had Aly, 60 mahasiswa S1 dari 4 PTKI, 120 mahasiswa S2 dari 12 PTKI, 40 mahasiswa S3 dari 4 PTKI, dan 30 mahasiswa S1 Universitas Al Azhar Mesir.
"Jawa Timur adalah pusatnya pesantren. Oleh karena itu penguatan manajemen di pesantren termasuk adalah mereka-mereka yang memiliki kedalaman keilmuan agama yang luar biasa itu harus mendapatkan keberimbangan secara keilmuan non Pesantren. Sehingga kekuatan ini menyatu sebagai ekosistem pendorong kemajuan Jawa Timur dan bangsa Indonesia,” jelas Khofifah.
Baca juga: Video: ASN Pemprov Jatim Beri Ucapan Pada Apel Terakhir Khofifah-Emil
Lebih lanjut, Khofifah mengungkapkan alasan dipilihnya Universitas Al Azhar Mesir menjadi sasaran program beasiswa ini. Hal ini karena Grand Syeikh Al Azhar selalu menekankan nilai kerukunan dan kedamaian kepada mahasiswa-mahasiswanya.
"Selalu nasehatnya damai dan rukun. Itu menjadi penting sebab Indonesia dengan keberagaman yang luar biasa membutuhkan kerukunan dan kedamaian itu,” katanya.