jatimnow.com - Ratusan masyarakat Bangkalan melakukan aksi demonstrasi dengan melakukan blokade akses Jembatan Suramadu sisi Bangkalan. Hal itu sebagai bentuk protes masyarakat terhadap tetesan air garam yang memakan banyak korban.
Salah satu pendemo, Hanafi mengatakan pihaknya bersama ratusan massa turun ke jalan menuntut agar Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan solusi terhadap masalah tersebut. Pasalnya, tetesan air garam tak hanya menyebabkan korban luka-luka namun juga meninggal dunia.
"Jadi truk-truk yang melintas itu memuat garam dengan bodi truk diolesi solar. Saat melintas di Blega dan Galis, muatan tersebut meneteskan air garam dan solar ke jalan. Akibatnya pengendara jatuh bahkan meninggal. Pemprov harus mengambil sikap agar hal ini tidak terus terjadi," imbuhnya, Senin (25/9/2023).
Baca juga: Penyeludupan Jutaan Batang Rokok Ilegal ke Surabaya, Rugikan Negara Rp1,2 M
Selain itu, hingga saat ini puluhan korban tersebut tidak mendapatkan kompensasi apapun dari pihak perusahaan pengangkut garam. Bahkan, tak ada sanksi yang diterapkan pada truk-truk tersebut.
"Sampai saat ini truk pengangkut garam tetap melintas dan meneteskan airnya. Sehingga sampai hari ini masih ada korban berjatuhan," imbuhnya.
Ia juga menuntut agar jembatan timbang yang berada di Kecamatan Jrengik, Sampang kembali difungsikan 24 jam. Sehingga sebelum truk-truk garam melintas ke Bangkalan bisa melewati jembatan timbang terlebih dahulu.
Baca juga: Polres Bangkalan Bubarkan Balap Liar di Akses Suramadu, 44 Orang Diamankan
"Kami minta agar jembatan timbang di aktifkan kembali," tambahnya.
Tak hanya itu, pihaknya menuntut agar perusahaan pengangkut garam juga didenda berupa 10 tangki air untuk menyiram tetesan garam tersebut.
"Jika tuntutan itu tidak diindahkan maka kami akan turun ke jalan dengan massa yang lebih banyak lagi. Hari ini sengaja kami turun dipintu masuk Suramadu ini agar Gubernur dan Polda tau kalau di Bangkalan ada permasalahan itu," imbuhnya.
Baca juga: Penjual Durian di Bahu Jalan Akses Suramadu Bangkalan Ditertibkan
Sementara itu, Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya mengatakan pihaknya telah menyiapkan ratusan personel untuk mengamankan aksi tersebut. Meski blokade dilakukan, petugas membuka satu lajur untuk pengendara bisa melintas.
"Tetap kami buka satu lajur, memang padat namun bisa jalan," pungkasnya.