jatimnow.com - Isu tenaga kerja anak masih perlu mendapat perhatian. Pasalnya, di beberapa wilayah di Indonesia, hal ini masih terjadi.
Bekerja sama dengan IDFoS Indonesia, PT Alliance One Indonesia (AOI) menggelar kegiatan Ceria di SDN Ganggangtingan Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan yang merupakan bentuk sosialisasi dan edukasi terkait dampak negatif dari mempekerjakan anak di bawah umur di lahan pertanian tembakau.
Kegiatan yang mengusung tema “STOP Pekerja Anak, Kembali Untuk Berprestasi" ini diikuti oleh 105 peserta, yang terdiri dari 54 siswa dan 51 wali murid kelas 3 sampai 6.
Baca juga: Menikmati Bakso Kapok di Lamongan, Rp15 Ribu Ambil Sepuasnya
Laily Mubarokah selaku Manajer Program Ceria IDFoS Indonesia menuturkan bahwa, Program Child Labor Eradication Initative in Tobacco Area (Ceria) merupakan progam inisiatif pemberantasan pekerja anak di kawasan tembakau. Salah satu bentuk kegiatannya adalah story telling.
"Program Ceria adalah program eliminasi pekerja anak di lingkungan tembakau dan memberikan pemahaman akan bahaya tembakau bagi anak," ungkap Laily, Selasa (26/9/2023).
Kegiatan story telling ini adalah sarana edukasi untuk memberikan pemahaman ke petani tembakau tentang UU No 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan tidak untuk anak di bawah umur.
"Karena anak seharusnya belajar dan berprestasi di dalam bangku pendidikan," tegas Laily.
Baca juga: Hujan Angin Terjang Lamongan, Rumah hingga Pasar Rusak
Koordinator ESG PT AOI, Lukman Nugroho Prayitno mengatakan bahwa, selain story telling, edukasi ini dikemas dengan berbagai metode game seru agar materi dapat tersampaikan dengan baik dan tidak membosankan.
"Kami berpesan untuk para orang tua yang sebagian besar adalah petani tembakau agar tidak melibatkan anak dalam dunia kerja, sebab akan sangat berbahaya jika mengikutsertakan anak - anak dalam produksi tembakau apalagi sampai memperkerjakan anak - anak tersebut," terang Lukman.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Ganggangtingan Sulih Basuki mengungkapkan, Program Ceria harus terus konsisten untuk mendukung aturan yang dibuat pemerintah mengenai larangan mempekerjakan anak di bawah umur.
"Kegiatan ini sangat bagus, memberin pemahaman pada orang tua untuk tidak memperkejakan anak di bawah umur perlu dilakukan secara terus menerus dan perlahan," ungkap Sulih Basuki.
Baca juga: Pintu Air Kuro Lamongan Dibuka untuk Penuhi Kebutuhan Petambak
Diakui Sulih Basuki, faktor ekonomi lah yang mendorong beberapa orang tua melibatkan anak dalam dunia kerja.
Namun dirinya berharap edukasi pada masyarakat terkait aturan tersebut bisa terus dilaksanakan.
"Harapannya, program ini ada setiap tahun," pungkas Basuki.