jatimnow.com - Anggota Komisi D DPRD Jatim Hadi Dediansyah menantang Pj Bupati Pasuruan Andriyanto membangun 5 flyover selama 1 tahun jabatannya.
Hal ini terkait kasus kecelakaan di perlintasan kereta api tanpa palang pintu yang masih tinggi di wilayah Kabupaten Pasuruan. Terbaru, sekeluarga tewas di perlintasan kereta api wilayah Rejoso, Pasuruan.
"Kalau bisa ini sebagai Pj, Pak Andriyanto ini bisa membangun sedikitnya 5 flyover selama menjabat 1 tahun. Duitnya dari mana? Ya nanti kita pikir bareng-bareng," kata Cak Dedi, panggilan akrabnya, saat kunjungan kerja Komisi D di Pemkab Pasuruan, Selasa (26/9/2023).
Baca juga: Hadiri Peringatan HUT TNI ke-79, Pj Bupati Pasuruan Sampaikan Pesan Ini
Anggota Fraksi Gerindra ini mengakui memang selama ini masih sangat minim inovasi menyangkut penyelamatan nyawa di perlintasan kereta api.
"Kalau kata arek Suroboyo, sepur pencen jancukan (tidak bisa disalahkan). Makanya inovasi paling aman pagi pengguna jalan itu ya membangun flyover," tegas politisi yang digadang maju Pilwali Surabaya ini.
Ketua Komisi D dr Agung Mulyono mengatakan, kasus kecelakaan yang melibatkan kereta api, wilayah Pasuruan memang termasuk yang paling tinggi di Jawa Timur.
"Kasus perlintasan tanpa palang pintu itu pertama Jember, kedua Banyuwangi dan ketiga ini Pasuruan. Nanti kita cek lagi. Ini PR besar. saya sudah bilang untuk memprioritaskan masalah perlintasan ini. Memang (biaya) agak mahal tapi harus kita carikan solusinya," kata Agung Mulyono.
Baca juga: Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan Jatim, Ini Pesan Pj Bupati Pasuruan
Menanggapi hal ini, Pj Bupati Pasuruan Andriyanto mengakui perlu mengantisipasi dan mitigasi persoalan ini. Baginya persoalan besarnya anggaran tidak bisa dijadikan alasan persoalan ini berlarut-larut.
"Memang menurut Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan membutuhkan biaya cukup besar. Tapi itu bukan alasan pembenar. Kalau yang dibutuhkan anggaran, ya kita carikan anggaran. Jangan sampai malah mandek," tegas Andriyanto.
Baca juga: 3 Pesan Pj Bupati untuk ASN jelang Pilbup Pasuruan
Terkait usulan pembuatan flyover, Andriyanto mengaku akan dikaji lebih lanjut oleh Dinas Perhubungan Dishub). Pasalnya, yang lebih memahami kondisi Pasuruan selama ini adalah Dishub
Sementara itu, Kadishub Kabupaten Pasuruan Agus Hari Wibawa mengakui menggunakan flyover memang lebih baik dari pada palang pintu di perlintasan kereta api.
"Idealnya memang menggunakan flyover. Yang tadinya sebidang dibuat tidak sebidang karena mempergunakan flyover. Dan tentu lebih save bagi pengguna jalan," tegas dia.
Diungkap juga, di Kabupaten Pasuruan ada 98 perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Sebanyak 54 titik dinilai paling mendesak untuk dibuatkan palang pintu. Estimasi kebutuhan pembuatan 1 palang pintu dan gardu itu sekira Rp500 juta, termasuk juga tenaga penjaganya.