jatimnow.com - Para pedagang tanaman hias di Lamongan meresahkan cuaca panas beberapa bulan terakhir. Selain omzet turun, mereka juga harus menambah ongkos perawatan.
Diakui penjual tanaman hias pada kios Sekar Cendana yang berada di Jalan Sumargo, Lamongan, Rizki Darmawan, cuaca seperti saat ini cukup membuat usahanya terseok-seok. Daya beli masyarakat akan tanaman hias selama musim kemarau ini menurun jauh.
"Selama kemarau ini sepi peminat. Mereka takut tidak bisa merawat tanaman atau bunga yang dibelinya," ungkap Rizki, senada dengan belasan stan tanaman hias di Jalan Sumargo, Rabu (11/10/2023).
Baca juga: Mengenal Tradisi Manten Kucing, Ritual Meminta Hujan di Tulungagung
Di sisi lain, lantara sepinya minat masyarakat para penjual harus bekerja ekstra dengan perawatan yang lebih intensif mengantisipasi matinya tanaman.
Salah satunya dengan memindahkan tanaman ke media tanam polybag dan memberi pupuk tambahan untuk nutrisi tanaman.
Baca juga: Waspada! Kasus DBD di Lamongan Melonjak saat Musim Kemarau
Sayangnya hal ini tidak ia lakukan karena upaya tersebut membuat ongkos perawatan menjadi lebih mahal. Kondisi ini bisa membuat ongkos dengan harga jual tanamannya jadi tidak sesuai.
Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, Rizki memutuskan lebih baik membuang tanaman yang sekarat dari pada mempertahankannya.
Baca juga: Warga Dungus Ponorogo Wadahi Air Hujan untuk Dikonsumsi
"Harganya murah kalau dirawat. Pilihannya ya lebih baik dimusnahkan," pungkasnya.