jatimnow.com - 7 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Ponorogo kembali dipasung. Pemasungan ini dilakukan oleh keluarganya sendiri. Padahal tahun 2022 lalu, di Kabupaten Ponorogo kasus pasung sudah zero.
“2022 lalu, kita memang sudah zero pasung. Kita lepaskan semua yang terpasung,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo, Dyah Ayu Puspitaningarti, Rabu (11/10/2023).
Namun, tahun 2023 pertengahan ada 7 orang yang kembali dipasung oleh keluarganya, atau istilahnya repasung.
Baca juga: Geger Pria Misterius Terkapar Muntah Darah Depan Pertokoan Lamongan
"Repasung ini dilakukan kembali oleh keluarga mereka. Lantaran ada ketakutan sendiri dari keluarga jika ODGJ dibebaspasungkan,” kata Dyah Ayu.
Dia menjelaskan, sebenarnya ketika mereka kembali ke masyarakat, jangan sampai sendiri. Pun jangan juga diolok-olok (dicemooh).
“Mereka tentu semakin tidak nyaman jika sendiri maupun dicemooh. Sekalipun itu yang mencemooh keluarga sendiri,” kata Dyah.
Baca juga: 5 ODGJ di Jember Dinyatakan Sembuh Bisa Nyoblos saat Pilkada 2024
Dyah mengaku 7 orang yang dipasung kembali menyebar di berbagai Kecamatan. Di antara di Kecamatan Ngrayun, Sampung dan Jambon.
“Mereka tentu menjadi target untuk dibebaskan lagi. Akhir tahun 2023, 7 orang yang dipasung bakal kembali dibebaskan,” terangnya.
Sebelum dibebaskan, kata dia, mereka akan dilakukan perawatan di Pustu Paringan Kecamatan Jenangan Ponorogo. Di Pustu Paringan akan dilakukan sosialisasi.
Baca juga: ODGJ di Tulungagung Mengamuk Sabet 2 Polisi
“Kami di Dinkes akan selalu melakukan pendampingan. Hingga mereka (ODGJ) siap untuk dilepas,” jelas Dyah.
Dyah sendiri mengatakan, di Ponorogo ada 13 Posyandu kesehatan jiwa. Dia pun berharap akan ada penambahan Posyandu kesehatan jiwa di Kabupaten Ponorogo.
“Harapannya bertambah minimal 31 puskesmas itu ada 1 Posyandu kesehatan jiwa. Untuk mendekatkan akses mereka untuk kumpul mereka bisa menguatkan,” pungkasnya.