jatimnow.com - 25 ribu pendekar dari ikatan pencak silat Pagar Nusa (PN) akan mendapat ijazah kubro. Ijazah itu akan diberikan langsung oleh 23 kiai sepuh NU, di Lapangan Jala Krida Mandala, Surabaya, Minggu (22/10/2023).
Ketua Pelaksana Letjen (Purn) TNI Ganip Warsito mengatakan, selain pemberian ijazah kepada para pesilat, di moment yang sama juga akan dilakukan agenda pengukuhan Pimpinan Pusat (PP) Pagar Nusa oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
"Ini adalah agenda rutin 5 tahun yang selalu ditunggu karena pada kegiatan ini teman-teman akan mendapat ijazah wirid dan doa dari para kiai," Ganip Warsito, di Surabaya, Kamis (19/10/2023).
Baca juga: Gen Z Tak Diminati Perusahaan, Hidupkan Spirit Resolusi Jihad
Dalam sesi pemberian Ijazah Kubro, selain wirid, para pesilat yang hadir juga akan diberikan air yang diambil dari mata air sembilan Wali Songo. Kemudian diistigasahi secara bersama baru kemudian dibagikan.
"Terkonfirmasi 15 ribu, semoga bisa 20 ribu karena pendaftaran masih terus berjalan untuk para pendekar dan para santri," imbuh Ganip Warsito.
Di tempat sama, Ketua Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nabil Harun mengungkapkan, Ijazah Kubro ini memang sengaja digelar di moment Hari Santri untuk memyempurnakan semarak Hari Santri.
"Hadir bapak presiden, rais am PBNU, panglima TNI, sudag kami undang untuk hadir di acara tersebut," ucap Gus Nabil, sapaan akrabnya.
Baca juga: Drama Kolosal Resolusi Jihad di Surabaya Bikin Merinding
Perguruan Silat Lain Turut Mengamankan
Anggota DPR RI itu menambahkan, untuk mengantisipasi konflik, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) untuk memastikan tidak terjadi gesekan antar perguruan silat.
Terciptalah rumusan, bahwa dalam teknis penyelenggaraan nanti ada kurang lebih 16 ikatan perguruan silat lain yang akan ikut memastikan kegiatan tersebut berjalan secara kondusif.
"Komunikasi denganIPSI berjalan lancar. 10 perguruan historis, dan 6 perguruan besar. Seperti PSHT, SH Winongo, Tapak Suci, IKSPI, alhamdulillah berjalan lancar. Pimpinan organisai lain juga kita undang menjadi tamu VIP, " jelas Gus Nabil.
Baca juga: Jember Peringati HSN 2024, Santoso: Santri Harus Jelas Masa Depannya
Sementara untuk peserta, Gus Nabil menegaskan jika panitia tak memperbolehkan anggotanya menggunakan kendaraan roda dua. Penyekatan pun didirikan disetiap perbatasan kabupaten/kota.
Tujuannya untuk meminimalisir konvoi kendaraan bermotor baik saat berangkat maupun pulang. Serta memastikan, tak ada benturan dengan kelompok lain.
"Kalau ada yang nekat pakai motor di batas-batas itu akan kita arahkan untuk kembali," tegasnya.