jatimnow.com - Setelah sempat mereda, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kawasan Gunung Lawu kembali terjadi lagi.
Kali ini api membakar di wilayah sisi Magetan, tepatnya di Petak 73B, RPH Sarangan yang masuk wilayah Desa Getasanyar, Kecamatan Sidorejo dan Petak 51B-1, RPH Bedagung yang masuk wilayah Desa Ngiliran, Kecamatan Panekan.
BPBD Jatim pun kembali menerjunkan 24 personel pasukan pemadaman jalur darat untuk bergabung membantu pemadaman Karhutla Gunung Lawu.
Baca juga: Belanja di Pasar Murah Lembeyan Magetan, Warga Bisa Dapat Diskon Khusus
Selain itu, 22 personel dengan 2 unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) dari Kota Surabaya juga turut bergabung dan berkolaborasi dalam penanganan kebakaran hutan ini.
"Karena lokasinya yang berada di pinggiran jalan raya, akhirnya jalur lalu lintas sempat kita buat buka tutup, demi keselamatan pengguna jalan," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik (KL) BPBD Jatim, Satriyo Nurseno, Selasa (24/10/2023).
Kemarin, tim gabungan pemadaman Karhutla Gunung Lawu telah membuat tandon air di Kawasan Cemoro Sewu dengan ukuran panjang 10 meter, lebar 8 meter dan tinggi 1,2 meter.
Baca juga: Festival Durian Magetan jadi Ajang Pemkab Branding Potensi Lokal
Pembuatan tandon dengan kapasitas sekitar 60.000 liter air ini diperuntukkan bagi kebutuhan Tim jalur darat dan warga sekitar yang akan melakukan pemadaman lewat jalur darat.
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto mengatakan luasan terdampak kebakaran Gunung Lawu saat ini masih dalam proses pendataan.
Namun, yang menjadi perhatiannya saat ini adalah, rusaknya sekitar 320 meter pipa saluran sumber air yang mengakibatkan sekitar 150 KK warga Dusun Cemoro Sewu, Desa Ngancar Kec. Plaosan mengalami kekurangan air bersih.
Baca juga: Kemensos Santuni Keluarga Korban asal Magetan dalam Musibah Longsor di Denpasar
"Karena kebutuhan air bersih itu untuk kebutuhan kebun yang akan panen dan usaha warung di sekitar Cemoro Sewu, kami ingin ada percepatan dalam penanganan pipa saluran air ini," ujar Gatot.