jatimnow.com - Jelang Natal dan tahun baru, Pemkab Trenggalek menggelar Gerakan Pangan Murah di Alun-alun Trenggalek. Masyarakat dapat membeli beras dan minyak dengan harga 50 persen jauh lebih murah dari harga pasaran.
Pasar murah ini merupakan salah satu upaya menekan inflasi dan kenaikan harga bahan pokok makanan yang biasa terjadi menjelang akhir tahun.
Pasar murah ini disambut hangat oleh masyarakat. Salah satunya, Suyatmi, warga Kelurahan Ngantru.
Baca juga: Ratusan Warga 2 Desa di Trenggalek Protes Jalan Rusak, Cabup Siap Perbaiki?
Menurutnya, harga di gerakan pasar murah ini jauh lebih murah dibandingkan harga di pasaran. Namun, setiap warga dibatasi hanya dapat membeli satu paket.
"Ini saya membeli beras 5 kilogram (kg) dan minyak 2 liter hanya Rp 52 ribu," ujarnya, Rabu (20/12/2023).
Baca juga: Bupati Trenggalek Raih Tanda Kehormatan Satyalencana Wirakarya Koperasi dan UMKM
Sementara itu, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menjelaskan, Gerakan Pangan Murah ini bertujuan untuk menekan inflasi. Di sisi lain juga untuk mengantisipasi lonjakan harga jelang Nataru.
"Gerakan Pangan Murah ini kami subsidi dari APBD. Jadi masyarakat bisa membeli dengan harga jauh lebih murah, yakni sekitar 50 persen dari harga pasaran," jelasnya.
Baca juga: Serius Tangani Stunting, Bupati Trenggalek Terima Penghargaan Insentif Fiskal
Gerakan Pangan Murah ini juga dilakukan di desa. Saat ini harga beras masih Rp13 ribu per kg. Sedangkan di Gerakan Pangan Murah, beras dijual Rp6 ribu per kg. Sedangkan total yang didistribusikan mencapai 570 paket beras dan minyak.
"Hampir setiap hari kami lakukan Gerakan Pangan Murah di desa. Agar masyarakat dapat membeli bahan pokok dengan harga yang terjangkau," pungkasnya.