jatimnow.com - Berdakwah menyampaikan kebaikan bisa lewat media apa saja, termasuk karya seni. Inilah yang dilakukan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO), di Balai Budaya Surabaya, Sabtu (23/12/2023).
Lewat acara Gebyar Budaya Muhammadiyah, PWM LSBO Jatim ingin menyampaikan pesan bahwa berdakwah itu tidak hanya pada tataran retorika di atas podium, tapi siapa saja bisa berdakwah sesuai dengan kompetensinya.
"Allah itu menitipkan sekian banyak kecerdasan pada manusia dan jika itu diasah menjadi media dakwah yang baik, itu bisa bermanfaat bagi sesama," tutur Ketua LSBO PWM Jatim, Wigatiningsih.
Baca juga: KHM Trenggalek Pertanyakan Alasan PP Muhammadiyah Terima Konsesi Tambang
Menurut Wigatiningsih, budaya di sini bisa dilakukan dengan sangat apik, menginspirasi dan mendidik serta di dalamnya sarat makna dakwah sehingga sebuah karya seni bisa menyampaikan kebaikan.
“Kehidupan ini ditujukan untuk ibadah dan media dakwah itu banyak, termasuk dalam karya seni dan budaya. Inilah yang kita tunjukkan, semua peserta dan karya seni di sini nuansa dan temanya religi, Islami. Para penarinya pun berhijab, tidak memperlihatkan aurat dan sopan, sehingga pesan positifnya tersampaikan,” ungkap Wigatiningsih.
Rangkaian Gebyar Budaya Muhammadiyah digelar mulai pukul 09.00-22.00 WIB melibatkan ratusan seniman Jawa Timur. Acara ini menampilkan pembacaan puisi, tari remo, reog Ponorogo, pameran lukisan karya perupa Muhammadiyah Jatim, pertunjukan Liang Leong, drama kolosal, bakso gratis untuk 1.000 porsi, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Ketua Muhammadiyah Ajak Ratusan Seniman dan Budayawan Kemah di Batu, Ada Apa?
Sementara Ketua PWM Jatim, Sukadiono, mengatakan bahwa acara ini merupakan apresiasi sekaligus penghargaan Muhammadiyah Jatim bagi karya seni dan budaya.
“Ini rangkaian dari Milad ke-111 Muhammadiyah dan ini baru pertama digelar di Jawa Timur. Karena baru pertama, maka kalau ada kekurangan ke depannya akan kita perbaiki,” ujar Sukadiono.
Pihaknya mengaku mendukung acara ini, selama karya seni dan budaya yang ditampilkan tidak menimbulkan kerusakan, kemaksiatan dan bahaya.
Baca juga: Jubir Menhan: Demokrasi Berjalan Baik Jika Pendidikan Ditingkatkan
“Karena menampilkan karya seni religi dan Islami, maka kami dukung. Ini sekaligus pembuktian Muhammadiyah peduli terhadap seni dan budaya karena selama ini Muhammadiyah terkesan kering, tidak mendukung karya seni dan rencananya akan kita agendakan setiap tahun,” tutup Sukadiono.