jatimnow.com - Regenerasi petani muda di Kota Batu sempat menjadi isu pertanian. Pasalnya, diduga pemuda-pemuda yang ada tidak tertarik untuk menjadi petani.
Namun, ada harapan solusi terkait isu tersebut berdasarkan hasil sensus pertanian Kota Batu tahun 2023. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batu menunjukkan, ada 13.218 petani berusia 19 sampai 39 tahun yang bergerak di 140 usaha tani perorangan dan 135 rumah tangga urban farming.
Pertanian yang dikembangkan terutama urban farming telah menerapkan teknologi digital dengan lahan yang terbatas. Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai berharap, peran aktif petani milenial dapat terlibat secara langsung di Kota Batu.
Baca juga: Pemkot Batu Apresiasi Langkah Cepat Kemenkumham Jatim Berikan Pelayanan KI
Aries juga telah memberikan arahan kepada Dinas Pertanian Kota Batu agar hasil sensus pertanian menjadi fokus dalam mempertimbangkan dan mempertajam potensi pertanian. Terutama, mendorong petani milenial untuk lebih terlibat dalam memajukan sektor pertanian.
"Mari kita pertajam kembali hasil sensus pertanian ini, terutama melihat potensi keterlibatan petani milenial, untuk terus dibangun komunikasi dan perhatian dalam program fasilitasi pemerintah, sehingga akan lebih memajukan pertanian Kota Batu," kata Aries pada Rabu (27/12/2023).
Selain itu, juga meningkatkan peran petani milenial dalam urban farming, memanfaatkan digitalisasi dengan lahan pertanian yang terbatas, dan menghasilkan pertanian yang berkualitas.
Ada tiga usaha pertanian yang diminati dan dilakukan warga Kota Batu yaitu usaha peternakan, jasa pertanian dan perikanan. Sedangkan usaha lainnya yang juga menjadi andalan yaitu tanaman pangan, perkebunan hortikultura dan kehutanan.
Baca juga: KWB Super Adventure 7 di Kota Batu Diikuti 3.000 Riders
Selanjutnya, hasil sensus pertanian di Kota Batu juga telah berkembang, seperti usaha pertanian perorangan mencapai 18.335 unit usaha. Tertinggi unit usaha pertanian hortikultura sebanyak 14.734 unit usaha, peternakan 5.628 unit usaha dan tanaman pangan sebanyak 1.393 unit usaha.
Berdasarkan jenis usaha, ada 10 komoditas tertinggi yaitu sapi perah, jeruk keprok, wortel, cabe rawit, jagung manis, selada, bawang pre, bunga krisan, jeruk siam dan sayur sawi.
Sebaran lahan pertanian terbesar berada di Kecamatan Bumiaji seluas 9.560 hektar dan Kecamatan Junrejo 3.566 hektare.
Baca juga: Peringatan HUT Ke-23 Kota Batu Berlangsung Meriah dengan Beragam Pertunjukan Atraksi
Menariknya, pertanian Kota Batu didominasi petani gurem, atau kecil. Ada sejumlah 18.109 petani atau 89,109 persen memiliki lahan kurang dari 1,5 hektare atau kategori gurem.
Petani gurem tertinggi di unit usaha kehutanan 93,70 persen, peternakan 93,54 persen dan hortikultura 87,35 persen.
"Dengan mempertajam hasil sensus ini, akan menjadi data penting bagi kita untuk menyusun perencanaan pertanian ke depan. Terutama menyelaraskan dengan program pemerintah sehingga petani kita akan lebih sejahtera," katanya.