jatimnow.com - Kematian 3 musisi Surabaya usai menenggak minuman keras (miras) saat manggung di Cruz Bar Vasa Hotel Surabaya, masih menimbulkan tanda tanya. Diduga miras yang diminum dioplos dengan cairan mematikan, sejenis spirtus.
Kepala Staf Medik Kedokteran Forensik RSUD dr Soetomo, dr Edi Suyanto mengatakan, dari hasil pemeriksaan forensik sementara, ditemukan gangguan saluran pernapasan pada tubuh korban.
Gangguan pernapasan itu terlihat dari kondisi luar tubuh korban. Dokter Edi menyatakan, tubuh korban membiru, ujung jari-jari membiru, dan kelopak mata ada bintik-bintik merah.
Baca juga: Bartender Hotel Tersangka hingga 3 Kereta Api Terlambat Tiba di Stasiun Gubeng
"Tanda-tanda itu seperti disebabkan oleh cairan alkohol spirtus yang menyebabkan gangguan pernapasan. Itu dugaan sementara," kata dokter Edi saat dikonfirmasi, Kamis (28/12/2023).
Baca juga: Dokter Temukan Zat Metanol di Tubuh 3 Musisi Surabaya Korban Miras Vasa Hotel
Dokter Edi mengatakan, bahwa itu adalah dugaan sementara. Sebab perlu pemeriksaan toksikologi lebih lanjut dengan memeriksa cairan dan organ-organ tubuh korban.
"Korban mengalami kerusakan saluran pernapasan yang cukup parah, paru-parunya seperti terjadi reduksisasi," tandasnya.
Baca juga: Pencari Ikan Tewas, Saat Malam Tahun Baru, Tenggak Miras di Vasa Hotel
Sebelumnya, 3 musisi band lokal Surabaya tewas setelah menenggak minuman keras (miras) saat manggung di Cruz Bar and Lounge Vasa Hotel Surabaya.
Tiga personil band yang meninggal tersebut adalah WAR, RG, dan IP. Sedangkan satu orang berinisial MT hingga saat ini masih dirawat di rumah sakit.