jatimnow.com - Atap kelas di sekolah dasar negeri (SDN) Desa Ngadiluwih Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro, ambruk atau rusak, pada Rabu (03/01/2024). Beruntung tidak ada korban dalam peristiwa itu.
Akibat ambruknya atap kelas itu, aktivitas belajar mengajar terganggu.
Diketahui, bangunan atap yang ambruk di kelas 6 itu terjadi lantaran sudah rapuh termakan usia. Padahal sebelumnya, pernah dilakukan renovasi pada tahun 2014 silam.
Baca juga: Atap Sekolah di Probolinggo Ambruk Usai Diguyur Hujan Deras
Pantauan di lokasi, terlihat puing-puing kayu, plafon dan genting dari ambruknya atap kelas itu masih dibiarkan berserakan. Selain itu, pada kusen pada daun jendela dan pintu nampak rapuh dimakan rayap.
Salah satu guru kelas, Ro'aini mengungkapkan, peristiwa ambruknya atap kelas itu diketahuinya tadi pagi sekira pukul 06.00 WIB saat ia bersama guru yang lain baru datang ke sekolah.
Menurutnya, ada dua ruangan kelas yang mengalami rusak, yakni ruang kelas 5 dan kelas 6. Karena kondisinya yang mengkhawatirkan, dua ruangan kelas itu akhirnya tidak difungsikan sebagai tempat proses belajar mengajar.
Baca juga: Ruang Kelas Sekolah di Trenggalek Ambruk Tertimpa Longsor
"Kelas ini (atapnya ambruk) sudah tidak gunakan sejak 15 Desember lalu, karena memang sudah mengkhawatirkan, para siswa terpaksa belajar di ruangan kelas yang masih layak. Untuk kelas 6 di ruangan kelas 1 dan kelas 5 di ruangan kelas 2 dengan disekat, " ujarnya.
Ambruknya atap ruangan kelas itu, lanjut Ro'aini, sebelumnya sudah dilaporkan dan diajukan untuk perbaikan atau renovasi kepada Dinas Pendidikan. Namun, sampai kini belum ada tindak lanjut hingga atap ruangan kelas itu ambruk.
"Bangunan ini terakhir baru direnovasi tahun 2014 yang lalu. Namun, kondisinya sudah rapuh kusen-kusennya sudah rusak, sementara bangunan yang lain itu direnovasi 2012 yang lalu, " bebernya.
Baca juga: Ruang Kelas SDN 3 Temon Ponorogo Ambrol, Siswa Masuk Bergantian
Oleh pihak sekolah, di sekitar lokasi kelas yang ambruk di pasang tali pembatas, agar para siswa tidak mendekati atau bermain di sekitar lokasi bangunan yang rusak.
"Kami berharap agar segera dilakukan renovasi atau perbaikan pada ruangan kelas yang rusak ini, agar para siswa dapat belajar dengan tenang. Dan kami tidak kehilangan kepercayaan dari orang tua murid untuk menyekolahkan anaknya disini, " pungkasnya.