jatimnow.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya melebar kawasan parkir dengan metode pembayaran non-tunai QRIS. Pelebaran kawasan ini menjadi 10 titik, sebelumnya hanya 5 titik.
10 kawasan itu, di antaranya Jalan Tunjungan, Embong Malang, Bubutan, Jalan Semarang, Genteng, Blauran, Tanjunganom, Jalan Kedungdoro, Tidar, dan Jimerto.
"Jadi, sekarang masih kita berlakukan di 36 ruas jalan. Sambil ini bertahap dan kita evaluasi terus. Targetnya seluruh jalan se Surabaya pakai QRIS," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya, Tundjung Iswandaru, Kamis (1/2/2024).
Baca juga: Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Kawasan Kota Lama Surabaya
Kemarin, para Juru Parkir (Jukir) di kawasan tersebut telah dikalungi alat bantu pembayaran berupa barcode QRIS. Selain itu, beberapa kawasan juga telah ditempeli barcode yang dipasang strategis di bibir jalan.
"Seluruh jukir se-Surabaya kami pastikan berkalungkan QRIS, sehingga masyarakat diberikan pilihan. Yang mau pakai QRIS silahkan dan yang tidak siap dengan QRIS silahkan pakai tunai dengan karcis. Ini tentu akan menjadi evaluasi kita ke depannya,” katanya.
Baca juga: Fakta-fakta Hari Pertama Penerapan Parkir Nontunai di Surabaya
Tundjung mengklaim, program pembayaran parkir dengan QRIS ini sudah didukung oleh semua jukir Surabaya. Bahkan, ia juga memastikan bahwa program ini juga untuk meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) Surabaya dan juga meningkatkan kesejahteraan jukir.
Sementara Ketua Umum Paguyuban Juru Parkir Surabaya (PJS) Izul Fiqri memastikan seluruh jukir se-Surabaya sudah menyetujui penerapan pembayaran parkir melalui QRIS itu. Meski begitu, persetujuannya itu dengan sejumlah catatan.
"Catatan yang paling utama adalah kesejahteraan juru parkir Surabaya,” kata Izul di Jalan Tunjungan.
Baca juga: Hari Pertama Parkir Nontunai di Surabaya, Dishub Masih Izinkan Bayar Tunai
Paguyuban juru parkir sudah berkomitmen untuk mendukung program tersebut. Bahkan, ia juga mengakui sudah memberikan arahannya kepada seluruh juru parkir se-Surabaya untuk terus berkalung kode QRIS.
"Seluruh jukir se-Surabaya kami pastikan berkalungkan QRIS sehingga masyarakat diberikan pilihan. Yang mau pakai QRIS silahkan dan yang tidak siap dengan QRIS silahkan pakai tunai dengan karcis. Ini tentu akan menjadi evaluasi kita ke depannya,” pungkasnya.