jatimnow.com - Warga Desa Balun, Kecamatan Turi, Lamongan mulai membuat patung raksasa untuk tradisi pawai ogoh-ogoh, untuk perayaan Hari Raya Nyepi.
Uniknya, trasidi ini tak hanya dijalankan oleh umat Hindu di desa tersebut, melainkan juga disemarakan oleh elemen umat Islam dan Kristen.
"Sudah sebulan ini kami para pemuda yang berasal dari lintas agama ini bergotong royong membuat ogoh-ogoh," kata Aldo Aldani warga Desa Balun kepada wartawan di sela-sela mengerjakan pembuatan ogoh-ogoh, Selasa (5/3/2024).
Baca juga: Daftar Lengkap Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025
Mereka rela merogoh kocek pribadi untuk pembuatan patung ogoh-ogoh ini. Aldo menambahkan bila kegiatan ini rutin dilakukan di Desa Balun dengan sukarela.
"Kami membuat ogoh-ogoh untuk nanti dipakai saat menjelang Hari Raya Nyepi oleh umat Hindu nanti dan ini memang inisiatif kami sendiri, uang patungan dengan teman-teman," ujarnya.
Baca juga: 1 Napi di Lapas Kelas I Malang dapat Remisi Hari Suci Nyepi
Untuk membuat ogoh-ogoh, kata Aldi, bahan utamanya adalah dari bambu yang dianyam sedemikian rupa untuk membentuk sebuah patung yang seperti diinginkan.
Selain itu, kata Aldo, dibutuhkan juga bahan lainnya seperti kertas koran, kertas semen tanah liat dust, lem, isolasi, tisu dan kawat.
Baca juga: Nyepi Bareng Awal Ramadan, Forkopimda Kota Malang Ajak Semua Umat Jaga Kerukunan
"Bahan yang susah adalah lust yang semacam tanah liat. Itu biasanya kami beli secara online karena di Lamongan sendiri tidak ada," akunya.
Berdasarkan SKB 3 Menteri, pemerintah telah menetapkan tanggal merah untuk hari libur nasional peringatan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 pada 11 Maret 2024 mendatang, dan cuti bersama peringatan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 pada 12 Maret 2024.