jatimnow.com - Kain sisa atau perca di tangan seniman Sidoarjo disulap menjadi karya indah estetik yang lebih berharga. Wanita seniman itu adalah Endang Waliati (65), warga Sidokare Indah, Sidoarjo.
Endang mengaku karyanya itu bermula saat kesulitan finansial melanda di tahun 1985.
"Saar melihat timbunan kain sisa penjahit yang menumpuk, muncul ide untuk memanfaatkannya. Dari eksperimen demi eksperimen, tahun demi tahun berlalu, jadilah seperti sekarang ini," terang Endang, Selasa (12/3/2024).
Baca juga: Pertunjukan Seni Rupa Surabaya: Kutunggu di Balai Pemuda
Ia melanjutkan lukisan-lukisannya berbicara mengenai ragam isi kepala, isi hati serta kedalaman jiwa dengan risiko sulit dipahami oleh awam.
Perca-perca sebagai bahan utama lukisnya ia dapatkan dari beberapa tenangga dan saudara yang kerja sebagai penjahit.
"Tapi kadang juga beli ke orang-orang yang menjual perca. Pokoknya dari mana-mana deh. Kalau misal lagi di Kalimantan dapat sasirangan, di Jayapura dapat perca batik Papua," jelasnya.
Bahan-bahan yang digunakan Endang dalam lukisan perca sangat sederhana yaitu perca, kain keras, kanvas dan juga lem.
Baca juga: Festival Ronthek Pacitan Kembali Digelar, Ada Seniman Luar Negeri di Pembukaan
"Langkah awal setelah nyiapin material, oleskan lem. Kemudian tempelkan kain yang sudah disiapkan, tekan sedemikian rupa, hingga kain benar-benar melekat dengan sempurna. Lanjut hingga bidang media tertutup secara keseluruhan sesuai dengan konsep atau cerita yang ingin disampaikan pada kanvas," ungkap Endang membocorkan cara membuat lukisan perca.
Lebih lanjut ia berpesan terutama untuk pemula yang memulai bidang seni lukis perca.
"Yang paling penting adanya niat dan kemauan. Jangan pernah katakan 'saya tidak punya bakat seni' ataupun bahasa apapun sebagai penghalang keinginan untuk belajar," tegas Endang.
Ia telah melanglang buana memamerkan karya lukisan perca di wilayah Indonesia seperti Bandung, Jakarta, Yogyakarya, Surabaya hingga luar pulau.
Baca juga: Polisi di Kediri Ajak Siswa Melukis dengan Ampas Kopi
Lukisan perca dibanderol hingga harga Rp9 juta, tergantung ukuran dan tingkat kerumitan pengerjaannya.
Endang Waliati, seniman lukis perca warga Sidokare Sidoarjo, saat mengisi workshop.