Pixel Code jatimnow.com

Pelukis Cilik Asal Gresik, Aisyah Hilya Gelar Pameran Tunggal The Colour of Journey

Editor : Yanuar D   Reporter : Sahlul Fahmi
Aisyah Hilya dan karyanya di pameran lukisan tunggal perdana bertema The Colour of Journey". (Foto: Sahlul Fahmi/jatimnow.com)
Aisyah Hilya dan karyanya di pameran lukisan tunggal perdana bertema The Colour of Journey". (Foto: Sahlul Fahmi/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pelukis cilik Aisyah Hilya Darmawan (10) dari Sanggar DAUN Gresik menggelar pameran tunggal bertema "The Colour of Journey". Pameran ini secara resmi dibuka pada Sabtu, 25 Oktober 2025, pukul 15.30 WIB, di Galeri Merah Putih, Balai Pemuda, Jl. Gubernur Suryo No.15 Surabaya. Pameran berlangsung hingga 30 Oktober 2025.

Pameran tunggal perdana Aisyah Hilya ini dikuratori Arik S. Wartono, seorang kurator seni rupa anak nasional sekaligus pendiri dan pembina sanggar DAUN, serta dinarasikan oleh Saiful Hadjar, seniman dan pekerja budaya.

Pameran The Colour of Journey, menampilkan 15 karya lukisan cat akrilik di atas kanvas, yang beberapa di antaranya dicampur (mixed) dengan cat minyak. Semuanya karya baru tahun 2025, dengan berbagai ukuran, terbesar 100x100 cm dan yang terkecil kanvas bulat diameter 50 cm.

Kurator Arik S. Wartono, menjelaskan jika sebagian besar karya-karya Aisyah bertema laut, refleksi tentang lautan yang ia tahu dan pahami, laut biru langit biru. Hal ini dilakukan secara intens menjadi sebuah perjalan proses kreatif dengan gaya anak-anak (naif).

"Pameran tunggal yang perdana ini menjadi tahapan penting yang mesti dilalui oleh Aisyah Hilya menuju kematangan proses kreatif dalam pembentukan  kepribadian atau karakter yang eksis," kata Arik S. Wartono.

Baca juga:
Tiga Seniman Beda Generasi Gelar Pameran di ARTS.ID Surabaya

Arik melanjutkan, pelukis yang lahir di Gresik, 9 Juli 2015, itu kini bersekolah kelas V di SD Al Islam Morowudi Gresik. Ia mulai belajar pada Sanggar DAUN sejak Februari 2025, dengan bakat dan gairah melukis yang kuat. Ia mampu mengeksplorasi imajinasi dan kreatifitas dengan produktivitas yang tinggi.

"Dalam konteks anak-anak, imajinasi memainkan peran penting dalam proses kreatif mereka, demikian halnya dalam karya-karya Aisyah Hilya. Misalnya dalam karya "Riuh Pagi" (2025), cat akrilik di atas kanvas 100x100 cm, aneka satwa liar seperti singa, beruang, jerapah dan sapi (beberapa mirip banteng), hadir bersama serangga seperti laba-laba, yang ukurannya bisa lebih besar dari pada singa, juga unggas seperti burung, ayam dan bebek, sekaligus hidup  berdampingan dengan dinosaurus," jelasnya.

Baca juga:
Ariel Ramadhan Gelar Pameran Tunggal Lukisan ke-6 Bertajuk "Segara Warna" di Surabaya

Bahkan menurut Arik, dalam karya Aisyah ada juga dinosaurus yang tertumpuk gunung, ayam overlaping dengan pohon, dan siput yang ukurannya hampir sama dengan sapi dan anak beruang. Ada juga gunung warna kuning yang ukurannya sama dengan laba-laba. 

"Namun dalam karya Aisyah ini semua tampak harmonis dengan aliran warna latar dari biru laut menuju merah pink menyala. Bahkan seperti ada efek perjalanan warna yang magis," ungkap Arik.