jatimnow.com - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ponorogo menyatakan pihaknya memang belum membuka pendaftaran atau penjaringan bakal calon bupati (bacabup) Ponorogo. Namun saat ini terpantau PDI Perjuangan tengah melakukan komunikasi intensif dengan partai politik lainnya.
Hal ini tak lepas dengan perolehan kursi PDIP Ponorogo yang hanya 7 kursi. Sementara untuk mengajukan calon bupati, ada persyaratan minimal perolehan 9 kursi. Artinya, PDIP Ponorogo masih membutuhkan tambahan kursi.
Ketua DPC PDIP Ponorogo, Bambang Juwono, menegaskan bahwa meskipun belum ditetapkan jadwal pasti untuk penjaringan calon bupati, namun proses komunikasi dengan partai lainnya masih terus berlangsung.
Baca juga: Berkah Pilkada, Jasa Percetakan di Lamongan Banjir Pesanan APK
“Belum ada jadwal yang kita tentukan, komunikasi dengan partai lain masih berlangsung," ujarnya, Sabtu (20/4/2024).
Menurutnya, sejumlah partai politik telah terlibat dalam diskusi, bahkan lebih dari dua partai politik turut terlibat dalam komunikasi tersebut.
Bambang menegaskan bahwa kesepakatan mengenai visi dan misi akan menjadi faktor penentu utama dalam menentukan calon yang akan diusung oleh PDIP Ponorogo.
Baca juga: Kirab Maskot Pilkada 2024 Sampai di Sidoarjo
Dia juga menjelaskan bahwa proses komunikasi telah dilakukan dengan pimpinan partai politik lain, terutama dalam konteks Pilkada 2024, adalah mengenai visi dan misi. Langkah selanjutnya baru memilih orang yang tepat untuk diusung sebagai calon bupati.
“Kalau sudah ada titik kesepakatan, ya tinggal pilih orangnya yang akan diajukan. Mufakatnya siapa ya udah usung bersama," pungkasnya.
Sementara itu, meskipun pendaftaran resmi bacabup belum dibuka oleh PDIP, namun spekulasi mengenai calon bupati mulai muncul di tengah masyarakat. Sejumlah nama calon bupati sudah mulai ramai dibicarakan, meskipun belum ada kepastian resmi dari partai.
Baca juga: Polres Tuban Ajak 19 Perguruan Silat Wujudkan Pilkada Aman dan Damai
PDI Perjuangan sendiri pada Pilkada sebelumnya, berhasil meraih kemenangan dengan mengusung pasangan Sugiri Sancoko-Lisdyarita, meskipun hanya memiliki 4 kursi.
Kesuksesan tersebut tidak lepas dari dukungan koalisi dengan beberapa partai politik lainnya, seperti Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Hanura.