jatimnow.com - Dari hasil Pemilu 2024, Partai Demokrat Kota Probolinggo kehilangan 2 kursi di DPRD Kota Probolinggo. Padahal sebelumnya, pada Pemilu 2019, partai berlambang mercy ini mampu mendongkrak 2 kursi.
Melihat perolehan hasil suara pileg dalam Pemilu 2024 ini, secara otomatis Partai Demokrat di Kota Probolinggo tidak bisa mengusung calon wali kota dan wakil wali kota sendiri untuk Pilkada November mendatang.
"Memang kami (Partai Demokrat) tidak bisa menjadi partai pengusung dalam pilkada, namun kami siap menjadi pendukung salah satu kandidat calon," kata Ketua DPC Demokrat Kota Probolinggo, Heru Istiadi, Selasa (23/4/2024) saat dihubungi.
Baca juga: Berkah Pilkada, Jasa Percetakan di Lamongan Banjir Pesanan APK
Heru menyadari dalam pergulatan politik kemarin, partainya harus kehilangan kursi di DPRD, lantaran adanya 'serangan Soekarno-Hatta'.
"Kalau sudah kena 'gambar Soekarno-Hatta' tatanan sosial yang telah ditanam di masyarakat sirna," jelasnya.
Baca juga: Kirab Maskot Pilkada 2024 Sampai di Sidoarjo
Terkait Pilwali Kota Probolinggo, pihaknya akan menentukan sikap politik dan arah dukungan terhadap salah satu kandidat calon yang seirama dengan Partai Demokrat dalam membangun kota ke depan.
"Kami tegaskan Demokrat tidak akan kembali mendukung Incumbent. Di luar itu, kami siap mendukung," tegas Heru.
Meski pada Pilwali 2019 lalu, kolaborasi 3 partai, yaitu Partai Demokrat, PKS dan PKB di Probolinggo berhasil mengantarkan pasangan Hadi Zainal Abidin dan Muhammad Saufis Subri menjadi wali kota dan wakil wali kota.
Baca juga: Polres Tuban Ajak 19 Perguruan Silat Wujudkan Pilkada Aman dan Damai
Namun memang saat ini, pihaknya belum ada tawaran satu pun calon yang mendekati partainya untuk bisa menjatuhkan dukungan dalam Pilwali.
"Kami belum tahu siapa calon yang akan serius maju, karena belum ada komunikasi yang terbangun dengan Demokrat selama ini. Nanti kalau ada, kami akan dideklarasikan kepada publik," tandas Heru.