jatimnow.com - Diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada Rabu 15 Februari 2023 lalu, Pasar Induk Surabaya Sidotopo (PISS) makin menemukan eksistensinya sebagai induk dari perdagangan grosir di Kota Pahlawan.
Pasar dengan luas 3 hektare ini dikenal eksis sebagai pusat perdagangan buah dan sayur, bagi di kalangan tengkulak maupum pembeli eceran. Para pedagang pun mengakui penjualan dua komoditi ini cukup pesat di sini.
Salah satu pedagang sayur Hariri mengatakan, satu tahun lebih berjualan di PISS, omzet yang ia dapat dari pasar yang baru berusia kurang dari 2 tahun ini cukup menjanjikan.
Baca juga: PD Pasar Surya Janji Tertibkan Kesemrawutan Keputran Surabaya
"Omzet memang lebih banyak (Pasar) Keputran karena sini kan masih baru. Kalau sana, saya itu manisa 2 ton habis sehari, kalau di sini paling 1 ton sampai 1 ton setengah," kata Hariri, Jumat (26/4/2024).
Sehari-hari, Hariri berjualan aneka sayur di PISS. Diantaranya manisa, aneka cabai mulai cabai besar, kecil, rawit, rawit hijau, ataupun cabai keriting.
Baca juga: Video: Pedagang Bongkar Rahasia Cabai di PISS Segar Tahan Lama
Hariri mengakui, PISS merupakan pasar baru yang potensial. Namun ia percaya, pengelolaan pasar di bawah naungan PT Paskomnas Indonesia ini bisa tumbuh pesat.
Belum lagi toleransi yang diberikan PISS dalam satu tahun lebih ini yang tak pernah memungut sewa lapak kepada para pedagang.
"Listrik saja di sini, satu bulannya hanya Ro150 ribu," lanjut Hariri.
Baca juga: Pedagang Bongkar Rahasia Cabai di PISS Segar Tahan Lama
Hariri juga menegaskan, dari sisi fasilitas, selama ini PISS mampu memberikan fasilitas terlengkap dan nyaman. Diantaranya kelengkapan tempat ibadah, kantin, toilet, dan aneka komoditi lain dalam sembilan bahan pokok (sembako).
"Keputran memang lebih lengkap, dan juga lebih tua jadinya lebih dikenal. Kalau jangka panjangnya saya milih di sini karena lebih bagus fasilitasnya. Bagi saya nyaman di sini," tegas Hariri.