jatimnow.com - Ratusan penari di Tulungagung meriahkan perayaan Hari Tari Sedunia. Mereka berasal dari sejumlah sanggar tari serta sekolah.
Koordinator acara, Aulia Renata mengatakan, perayaan Hari Tari Sedunia ini mengambil tema ArtWARENESS. Tema ini merupakan akronim dari Art for Awareness yang memiliki makna seni untuk kesadaran. Melalui tema ini, mereka ingin menyampaikan seni tari bisa dilakukan oleh semua orang.
"Jadi kesenian ini bisa siapa saja yang melakukan, tidak memandang usia maupun gender," ujarnya, Minggu (28/04/2024).
Baca juga: Plengsengan Penahan Jalan di Tulungagung Ambrol, Baru Setahun Dibangun
Sejumlah penari yang mengalami keterbatasan fisik juga dipentaskan dalam acara ini. Sebagai bentuk kepedulian panitia juga menyediakan jasa penterjamah bisindo untuk penonton yang mengalami keterbatasan dalam pendengaran.
Tak hanya itu, penari crossgender juga ikut pentas.
Baca juga: Kakak Adik asal Kuningan Tertangkap Curi Pikap di Tulungagung, Beraksi 18 Kali
"Hal ini menunjukkan bahwa kesenian menembus batasan fisik maupun gender, jadi semua bisa ikut menari," tuturnya.
Sebagai puncak acara, mereka memutar video pendek tentang seni Tari Reog Kendang. Seni ini menjadi ikon Kabupaten Tulungagung.
Baca juga: Berebut Tumpeng Hari Jadi Tulungagung, Cewek Ini Malah Kehilangan Handphone
Panitia juga mengundang maestro Reog Kendang, Siswoyo yang sudah puluhan tahun mendedikasikan hidupnya untuk melestarikan kesenian ini. Sejumlah penonton juga menari bersama sebagai penutup acara.
"Beliau juga merupakan generesi ke-8 yang terus melestarikan kesenian Reog Kendang," pungkasnya.