jatimnow.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kembali menyerahkan Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk tahap kedua.
Di tahap pertama, Wali Kota Eri menyerahkan SK PPPK sebanyak 2.086, dan di tahap kedua Wali Kota Eri menyerahkan SK PPPK sebanyak 1.366. Secara simbolis, penyerahan SK PPPK yang berbentuk digital itu diserahkan kepada dua penerima di Gedung Graha YKP Surabaya.
Kepada 1.366 pegawai kontrak, Wali Kota Eri menyampaikan pesan untuk meminta doa dan restu orang tua atas kesempatan kerja yang didapat. Bahkan, ia meminta kalau orang tuanya itu ada di Surabaya, ia meminta untuk didatangi lalu cium kakinya sembari menyampaikan terima kasih dan meminta doanya untuk langkah selanjutnya.
Baca juga: Kata DLH Ponorogo soal Pasukan Kuning Tak Bisa Ikut Rekrutmen PPPK Gelombang 1
"Sedangkan kalau orang tuanya ada di luar kota, telepon beliau, sempatkan itu karena keberhasilan PPPK hari ini, kalian diangkat PPPK hari ini bukan karena keberhasilan dirinya sendiri, sama seperti saya menjadi Wali Kota Surabaya bukan karena saya sendiri, tapi karena ada doa kedua orang tua yang dikabulkan oleh Tuhan yang diberikan melalui kita,” kata Eri, dalam siaran resminya, Rabu (8/5/2024).
Ia juga berpesan setelah resmi diangkat PPPK, maka kerjanya harus lebih semangat. Sebab, PPPK dan PNS itu tidak akan pernah terdampak oleh apapun, seperti di masa Covid-19 beberapa waktu lalu, hampir semua pekerjaan terdampak dan kolap, tapi PNS tidak pernah karena tetap bertahan, dan penghasilannya tetap alias tidak terdampak.
"Selanjutnya, saya menyampaikan kalau mendapatkan rezeki seperti ini, maka jangan lupa untuk berinfaq dan bersedekah untuk memberikan sebagian rezeki kepada orang lain, karena yang saya ingatkan adalah rezeki yang kita terima sebagian itu adalah milik fakir miskin yang dititipkan Tuhan kepada kita,” ujarnya.
Eri juga meminta mereka untuk kerja secara maksimal. Kerja secara tim ataupun individu, tanpa saling sikut untuk mendapat apresiasi dari atasan dan pimpinan.
Baca juga: Ratusan Honorer DLH Ponorogo Tak Bisa Ikut Rekrutmen PPPK Mengadu ke DPRD
"Jadi, jangan sikut-sikutan dan jangan rebutan jabatan, karena ini rumah kita, tempat kita mencari makan di pemerintah kota, kita mencari kehidupan untuk keluarga kita di rumah kita ini. Kalau ada yang menjelek-jelekkan pemerintah kota dari dalam, ya jegurno laut ae (ya tenggelamkan ke laut saja), karena kita cari makannya di pemerintah kota, kita cari kehidupan keluarga kita di pemerintah kota, masak pemerintah kota lalu dijelek-jelekkan, berarti kan orang seperti ini sudah tidak benar,” tegasnya.
Ia berharap di tahun 2025 para PPPK itu bisa lebih sejahtera, karena dia mengaku sudah meminta para asisten dan juga Sekretaris Daerah Kota Surabaya untuk menyamakan hak-hak PPPK dengan hak-hak yang diterima oleh PNS.
"Nominalnya insya Allah yang terendah di Surabaya sudah di angka Rp8 juta, sehingga take home pay-nya sekitar Rp10 jutaan di tahun depan. Semoga berkah,” kata dia.
Baca juga: Rekrutmen PPPK Pemkab Ponorogo Dibuka 2 Gelombang, Berikut Tahapannya
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Surabaya Ira Tursilowati mengatakan pada seleksi tahun 2023 lalu, Pemkot Surabaya menerima sebanyak 3.496 PPPK yang terdiri dari tenaga teknis, tenaga kesehatan dan tenaga guru.
Yang diserahkan SK-nya pada tahap pertama sebanyak 2.086 dan tahap kedua pada hari ini sebanyak 1.366, sehingga masih ada beberapa yang masih proses yang harus diselesaikan.
"Nah, yang diserahkan SK PPPK nya kali ini untuk guru sebanyak 1.167, untuk tenaga kesehatan sebanyak 140, dan tenaga teknis sebanyak 59. Kalau melihat dari SDM yang ada, memang masih belum terpenuhi semuanya, makanya di tahun 2024 ini pemkot akan membuka pendaftaran CPNS dan PPPK kembali. Nanti tunggu informasih lebih lanjut,” pungkasnya.