jatimnow.com - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kediri menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memberikan Pembinaan Mental Spiritual kepada warga binaan, Jumat (5/7/2024).
Bertemakan "Asmaul Husna 99 Nama Allah SWT yang Indah dan Memiliki Makna yang Mendalam", mereka ingin menjadikan narapidana benar-benar memiliki mental spiritual yang baik dengan mempelajari makna dari setiap nama Allah. Sehingga, nantinya mereka tidak kembali mengulangi perbuatannya.
Dalam sambutannya, perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Kediri Prof. Dr. H. Nur Ahid, M.Ag, menyampaikan, bahwa memang seseorang memerlukan asupan spiritual di dalam jiwanya yang mencerminkan suatu sikap, perbuatan atau tingkah laku yang selaras dan sesuai dengan ajaran Islam.
Baca juga: Napi Teroris Jaringan JI Jawa Timur Bebas dari Lapas Kediri
“Ini penting karena mencerminkan suatu sikap, perbuatan atau tingkah laku yang selaras dan sesuai dengan ajaran Islam,” katanya.
Baca juga: Napi Teroris di Lapas Kediri jadi Guru Ngaji
Sementara itu, Kasi Binadik Harry Suryadi, mengapresiasi dukungan MUI ini. Pihaknya yakin bekal yang cukup untuk warga binaan akan membuat mereka lebih siap kembali ke masyarakat kelak setelah menjalani hukuman di penjara.
“Terimakasih kami sampaikan kepada Majelis Ulama Indonesia Kota Kediri yang telah bekerjasama dengan kami dalam mendidik dan membantu menerangi hati warga binaan disini yang merupakan salah satu bentuk program pembinaan keagamaan kepada Warga Binaan Lapas Kelas II A Kediri,” terang Harry.
Baca juga: Gandeng BNPT, Lapas Kediri Lanjutkan Deradikalisasi Napi Teroris
Dengan pembinaan ini, diharapkan para WBP dapat meraih kesadaran baru dan mengubah diri menjadi pribadi yang lebih baik. Kegiatan ini juga menjadi langkah penting dalam proses reintegrasi sosial mereka setelah masa hukuman berakhir.
Sesuai dengan arahan Kakanwil Kemenkumham Jatim Heni Yuwono, kegiatan seperti ini selain peningkatan pengetahuan agama, kegiatan ini juga membantu mereka dalam proses rehabilitasi, menumbuhkan rasa tenang dan damai, serta memperkuat ikatan sosial dan solidaritas di antara sesama WBP.