jatimnow.com - Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Bangkalan terus melakukan pengawasan pendataan pemilih. Dari pengawasan itu, ditemukan ribuan data pemilih Tidak Memenuhi Syarat (TMS) belum dihapus.
Ketua Bawaslu Bangkalan, Ahmad Mustain Saleh mengatakan, ribuan data tersebut merupakan pemilih yang sudah meninggal dunia. Ia berharap data itu segera dihapus agar tak disalahgunakan.
"Alasannya, karena belum ada akta kematian dan juga pengantar dari desa," ujarnya, Senin (22/7).
Baca juga: Semarak Kirab Maskot Pilkada KPU Lamongan Pecahkan Rekor Muri
Ia mengatakan, penghapusan data TMS semestinya bisa segera dilakukan. Sebab, pelaksanaan Pilkada sudah dekat. Sehingga, waktu yang tersisa bisa digunakan untuk tahapan selanjutnya.
Baca juga: KPU Sebut Coklit di Ponorogo Rampung Batas Waktu Berakhir, Ini Hasilnya
"Selain itu kami juga menemukan adanya KK yang belum didatangi oleh petugas Pantarlih dan ada juga yang belum dipasang stiker Coklit," imbuhnya.
Ia berharap, pendataan pemilih bisa benar-benar dilakukan secara tepat. Sebab, dari data yang dimiliki KPU, kegiatan coklit sudah rampung 100 persen. Namun fakta dilapangan masih terdapat warga yang belum didatangi petugas Pantarlih.
Baca juga: Petugas Pantarlih Surabaya Lakukan Coklit di Rumah Khofifah
Sementara itu, Divisi SDM Sosdiklih dan Parmas KPU Bangkalan Qomaruddin mengaku pencoretan data pemilih TMS akan segera dilakukan. Pihaknya juga akan menugaskan Pantarlih untuk mengkroscek ulang.
"Nanti petugas akan cek ulang ke lapangan dan untuk data TMS akan segera dilakukan pencoretan," pungkasnya.