jatimnow.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ponorogo telah menyelesaikan pencocokan dan penelitian (coklit) untuk Pemilu 2024 lebih cepat dari batasan waktu yang diberikan.
Komisioner KPU Ponorogo, Khusnul Khotimah, mengklaim bahwa proses coklit sudah mencapai 100 persen.
“Coklit Alhamdulillah di Kabupaten Ponorogo sudah 100 persen. Dan itu sebelum waktunya (batas waktu coklit berakhir),” ujar Khusnul Khotimah, Rabu (24/7/2024).
Baca juga: Semarak Kirab Maskot Pilkada KPU Lamongan Pecahkan Rekor Muri
Dia menyebutkan bahwa target dari KPU pusat coklit rampung pada Kamis (24/7/2024). Sedangkan Pantarlih di Kabupaten Ponorogo menyelesaikannya pada tanggal 18 Juli 2024.
Selain itu, sistem daftar pemilih (Sidali) terkadang mengalami gangguan. Meskipun demikian, target coklit selesai pada tanggal 24 Juli berhasil diselesaikan oleh KPU Ponorogo pada tanggal 18 Juli.
“Targetnya selesai tanggal 24 Juli, tapi kami KPU Ponorogo berhasil menyelesaikannya pada tanggal 18 Juli,” ucap Khusnul.
Dari data yang tercoklit, sebanyak 771.168 pemilih telah dicocokkan dan diteliti, dengan beberapa di antaranya memenuhi syarat (MS) atau membutuhkan perubahan data.
Di antara 771.168 pemilih tersebut, terdapat 17.291 pemilih pemula atau pemilih baru untuk Pemilu 2024.
Baca juga: Bawaslu Bangkalan Temukan Ribuan Data Pemilih TMS Tak Dicoret
Pemilih pemula ini terdiri dari warga yang baru berusia 17 tahun serta pensiunan TNI dan Polri yang sebelumnya tidak memiliki hak pilih.
“Pemilih pemula itu ada yang baru berusia 17 tahun. Ada pula pensiunan TNI dan Polri,” jelas Khusnul.
Khusnul menambahkan bahwa pensiunan TNI dan Polri harus menyertakan bukti bahwa mereka benar-benar telah pensiun agar bisa masuk dalam daftar pemilih baru.
Pemilih ini akan menggunakan hak suaranya di 1.515 Tempat Pemungutan Suara (TPS) reguler.
Baca juga: Petugas Pantarlih Surabaya Lakukan Coklit di Rumah Khofifah
Meskipun proses coklit berjalan lancar, Khusnul mengakui adanya beberapa kendala kecil, seperti kesulitan petugas Pantarlih dalam menemukan warga di perumahan karena mereka sering tidak ada di rumah saat didatangi.
Namun, berkat ketekunan petugas, semua pemilih dapat dicoklit.
“Kami menemui kendala kecil, seperti warga yang tidak ada di rumah saat didatangi pagi atau sore. Tapi berkat ketekunan petugas, akhirnya ketemu,” ungkapnya.