2 Upaya Pemkot Mojokerto Kendalikan Harga Cabai

Kamis, 01 Agu 2024 11:14 WIB
Reporter :
jatimnow.com
Operasi pasar Pemkot Mojokerto. (Foto: Humas Pemkot Mojokerto)

jatimnow.com - Harga cabai yang meroket menjadi masalah serius yang menjadi perhatian Pj Wali Kota Mojokerto M Ali Kuncoro. Pasalnya kenaikan harga komoditas cabai akan berpengaruh pada inflasi daerah dan mengganggu stabilitas ekonomi daerah.

Mas Pj menggalakkan dua upaya pengendalian harga cabai di Kota Mojokerto. Yang pertama yaitu dengan aktif melakukan operasi pasar murah, dan yang kedua aktif menggalakkan cabenisasi atau gerakan menanam cabai.

Hal itu ditegaskan Mas Pj usai meninjau kegiatan operasi pasar yang digelar Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustria dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto di halaman Kantor Kelurahan Jagalan, Rabu (31/7/2024) kemarin.

Baca juga: Konsumen Setia Mojo Shop Fiesta Diganjar Hadiah Umrah

Ali mengatakan, berdasar Siskaperbapo harga cabai rawit hingga hari ini terpantau masih tinggi yaitu mencapai Rp75.000 per kilogram. Untuk itu, dibutuhkan penetrasi pasar agar harga cabai bisa berangsur-angsur turun dan terkendali.

“Dalam operasi pasar pagi ini Diskopukmperindag menyediakan cabai rawit dengan harga Rp13.000 per 250 gram. Selain itu juga ada komoditas yang lain seperti telur ayam kita sediakan dengan harga Rp22.000 per kilogram, dan minyak goreng dengan harga Rp14.000 per botol,” ucap Ali.

Ia kemudian menjelaskan bahwa kenaikan harga cabai sejatinya dipengaruhi karena keterbatasan stok cabai rawit di pasar yang menurun. Sedangkan saat ini belum memasuki masa panen.

“Cabai hasil panen pada masa tanam sebelumnya sudah mulai habis. Namun belum memasuki masa panen cabai berikutnya. Diperkirakan satu dua bulan ke depan akan mulai masuk masa panen,” terangnya.

Baca juga: Digitalisasi dan Layanan Kesehatan Pemkot Mojokerto Raih Penghargaan

Lebih lanjut Mas Pj, sapaan Ali Kuncoro menuturkan, untuk menjaga harga tetap terkendali dan masyarakat tidak terbebani jika terjadi kenaikan harga bahan pokok maka dapat berbelanja melalui Pracangan TPID.

\

“Operasi pasar dan Pracangan TPID merupakan upaya konkret yang kami lakukan untuk menjaga kestabilan harga. Silahkan dimanfaatkan, dan saya pesan berbelanja secukupnya saja, jangan berlebih, jangan khawatir kekurangan, insya Allah stok ketersedian bahan pokok di Kota Mojokerto aman,” pesan Mas Pj.

Mas Pj menambahkan bahwa saat ini Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) juga tengah bersinergi dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dalam kegiatan cabenisasi.

Baca juga: Pemkot Mojokerto Raih Penghargaan Platinum untuk Kinerja dan Governansi Istimewa

Cabenisasi ini merupakan bagian dari program Amalkan dan Kukuhkan Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman (Aku Hatinya) PKK yang bisa menjadi solusi agar masyarakat tidak bergantung dengan stok cabai di pasar. Dan bisa menanam sendiri dari rumah.

“Kegiatan cabenisasi ini ada bantuan tanaman cabai rawit dari DKPP untuk ditanam oleh anggota TP PKK pada masing-masing kelurahan pada bulan Mei lalu. Harapannya tanaman cabai bisa terus berlangsung dan dapat mencukupi kebutuhan masing-masing keluarga,” harapnya.

“Maka pesan saya untuk ibu-ibu di rumah monggo sareng-sareng (bersama-sama) menanam cabai di rumah yang hasil panennya bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sehingga tidak terpengaruh apabila ada gejolak harga pasar seperti saat ini,” pungkas Ali.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Mojokerto

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler