jatimnow.com - Axelerasi Bhinneka Teknologi (Axelbit) bekerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Jawa Timur menggelar bootcamp fiber optic di Hotel Transformer, Kota Batu.
Pelatihan ini diikuti peserta dengan basic teknisi dan praktisi jaringan internet. Para peserta diajarkan praktik instalasi fiber optic aerial dan desain, serta implementasi FTTH (fiber to the home).
CEO Axelerasi Bhinneka Teknologi (Axelbit), Herry Darmawan menjelaskan tujuan dari bootcamp ini untuk memberikan bekal kepada para praktisi dan teknisi. Harapannya, agar para pelaku mengetahui desain, pemasangan, instalasi, dan troubleshoot fiber optic secara komprehensif.
Baca juga: Jelang Piala AFF U-19, XL Axiata Perkuat Sinyal 4G di Surabaya Raya
“Saat ini fiber optic sudah digunakan untuk distribusi dan akses. Di mana penggunaannya semakin meluas dari hulu sampai ke hilir. Itu sebabnya, perlu pemahaman tentang teori dan praktik untuk mendesain, menghitung, dan menerapkan topologinya,” kata Herry, Kamis (1/8/2024).
Pada kegiatan ini, Herry mengungkapkan para peserta dibekali beberapa materi, di antaranya dasar teori fiber optic, jenis-jenis kabel fiber optic, jenis-jenis fiber optic connector, praktik terminasi dan penyambungan fiber optic, drafter FTTH untuk desain dan kalkulasi redaman, praktik simulasi FTTH, dan setting OLT dan ONT.
“Materi ini banyak digunakan untuk distribusi internet sampai ke rumah-rumah. Secara otomatis peserta mengikuti pelatihan dan praktek, baik di luar ruang maupun indoor,” jelasnya.
Acara seperti ini, kata Herry, bukanlah kali pertama diselenggarakan oleh Axelbit. Ke depan kegiatan serupa bakal digelar lebih besar lagi guna mewadahi para teknisi dan praktisi jaringan.
Terlebih kegiatan ini juga disuport oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Jawa Timur dan Zimmlink sebagai provider kabel dan perangkat FTTH.
Baca juga: Indosat Cek Jaringan Internet Sepanjang Jakarta-Malang Jelang Mudik Lebaran
“Saat ini memang konsumsinya masih di Jawa Timur, dengan peserta praktisi RT/RW net, internet service provider, dan guru SMK jurusan teknik komputer jaringan, teknik jaringan akses, dan teknik jaringan komputer dan telekomunikasi,” imbuhnya.
Sementara itu, Cahyo Timur dari Capoeng Digital Network mengaku kegiatan ini sangat positif dan membantu bagi yang minim pengetahuan tentang fiber optik dan jaringan mikrotik.
Sambutan positif juga disampaikan Rio Andika, pengajar SMK Candra Birawa Pare, Kabupaten Kediri. Ia berharap ada pelatihan lainnya guna meningkatkan pengetahuan dan skill.
"Kami sangat memerlukan pengetahuan ini untuk perkembangan peserta didik kami di sekolah,” ungkapnya.
Baca juga: Smartfren Perkuat Jaringan dan Berikan Promo Kuota Besar, Khusus Bulan Ramadan
Terpisah, Bidang Training APJII Jatim, Darian Rizaludin menyampaikan bahwa pengetahuan dalam bootcamp ini harus menjadi ilmu dasar. Utamanya bagi para pelaku industri teknologi untuk menggelar kabel fiber optic yang benar dan terdesain secara sistematis.
Menurutnya, fiber optic merupakan aspek penting dalam mendukung pertumbuhan internet. Namun belakangan ini dengan pesatnya penetrasi internet ke daerah-daerah, kerap muncul hambatan-hambatan teknis yang disebabkan oleh pemasangan fiber optic yang tidak standard atau tidak berijin.
“Perlu juga dilakukan sosialisasi peraturan Kominfo tentang jasa jual kembali internet agar para pelaku industri dapat melakukan aktivitasnya tanpa melanggar regulasi,” singkatnya.