jatimnow.com – Pengembangan program desa cerdas alias “Smart Kampung” di Banyuwangi mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.
Kali ini, Konselor Regional Departemen Perdagangan Amerika Serikat di Singapura, Margareth Hanson Muse datang langsung ke Banyuwangi untuk melihat berbagai peluang pengembangan Smart Kampung itu, Jumat (21/9/2018).
Margareth disambut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Pendopo Sabha Swagata Blambangan. Di pendopo yang sudah berusia lebih dari 200 tahun itu, Margareth berbincang dengan Anas membahas berbagai peluang program yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan kapasitas desa melalui Smart Kampung.
Baca juga: ASN Pemprov Jatim Dilarang Pakai Mobil Dinas untuk Mudik Lebaran
Margareth sangat mengapresiasi program Smart Kampung yang memanfaatkan teknologi komunikasi informasi (TIK) untuk meningkatkan kapasitas kawasan perdesaan.
Pemerintah AS akan mendukung pengembangan Smart Kampung dengan berbagai program yang dibutuhkan Banyuwangi.
“Kami memiliki beragam sumber daya yang bisa dimanfaatkan Banyuwangi. Silakan daerah ini membuat prioritas kebutuhan yang diperlukan bagi pengembangan Smart Kampung tersebut dan kami akan memfasilitasinya,” kata Margareth.
Menurut Margareth, pihaknya bisa memfasilitasi pengembangan Smart Kampung dengan teknologi terkini yang dimiliki oleh perusahaan teknologi AS seperti IBM dam DELL.
Tidak hanya pengembangan teknologi, Margareth juga menaruh perhatian pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui berbagai pelatihan. Misalnya pelatihan bahasa dan peningkatan kapasitas pelaku wisata bidang kuliner.
“Seperti di Kamboja, ada mitra kami mendirikan sekolah kuliner untuk mendukung pariwisata. Bisa berlaku juga di Banyuwangi apabila dibutuhkan,” ujarnya
Sebelumnya, Lembaga AS perwakilan Asia Jhon Wiley n Sons juga telah datang ke Banyuwangi untuk mendukung kelanjutan pengembangan program Smart Kampung.
“Kami juga menjembatani berbagai program Banyuwangi bersama John Wiley & Sons, dan memastikan Banyuwangi mendapatkan manfaat optimal,” ujarnya.
Baca juga: Diserahkan Mendagri, Banyuwangi Raih Peringkat Pertama Kinerja Pemkab Se-Indonesia
Bupati Azwar Anas berterima kasih atas dukungan tersebut. Ini menambah amunisi bagi Banyuwangi untuk percepatan kemajuan desa.
“Ini adalah kolaborasi positif. Dan hari ini, paradigma kami adalah kemajuan daerah hanya bisa dicapai dengan kolaborasi,” ujarnya.
Anas mengatakan, berbagai peluang kerja sama, seperti pariwisata, pendidkan, dan teknologi, sangat terbuka dan bermanfaat bagi Banyuwangi.
Smart Kampung sendiri adalah program pengembangan desa yang digagas Pemkab Banyuwangi untuk mendekatkan pelayanan publik hingga ke level desa.
Setiap desa didesain memiliki kerangka program terintegrasi yang memadukan antara penggunaan TIK berbasis serat optik, kegiatan ekonomi produktif, kegiatan ekonomi kreatif, peningkatan pendidikan-kesehatan, dan upaya pengentasan kemiskinan.
”Bukan sekadar tergantung pada transformasi teknologi, tapi yang lebih penting adalah upaya mendorong pengembangan kampung-kampung menjadi lebih baik,” kata Anas.
Baca juga: Hasil Survei PRC, Warga Lamongan Puas Kinerja Yuhronur Efendi-Abdul Rouf
Smart Kampung, kata Anas, telah membuat desa secara bertahap menjadi sentra pelayanan publik yang bisa diandalkan.
Sejak diluncurkan pada Mei 2016 oleh Menkominfo Rudiantara, kini telah ada 170 desa yang teraliri internet berbasis serat optik (fiber optic) dari total 189 desa di Banyuwangi.