jatimnow.com - Dampak bencana kekeringan di Kabupaten Trenggalek terus meluas. Hingga kini terdapat 19 desa di 9 Kecamatan yang mengalami krisis air bersih. Bencana kekeringan ini berdampak kepada 6.605 jiwa.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek terus melakukan pasokan air bersih di wilayah tersebut. Mereka berupaya memenuhi kebutuhan air bersih warga.
Kepala BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi mengatakan, bencana kekeringan di Kabupaten Trenggalek telah terjadi sejak dua bulan terakhir. Bencana ini dipicu akibat musim kemarau yang bekepanjangan. Setiap tahun beberapa kecamatan di Trenggalek menjadi langganan bencana kekeringan.
Baca juga: 10 Kecamatan di Banyuwangi Berpotensi Kekeringan, BPBD Lakukan Langkah Ini
"Setiap tahun pada musim kemarau, banyak wilayah di Kabupaten Trenggalek yang mengalami bencana kekeringan," ujarnya, Selasa (03/09/2024).
Dari 14 kecamatan di Kabupaten Trenggalek, ada sebanyak 9 kecamatan yang kini dilanda kekeringan. Diantaranya, Kecamatan Panggul, Dongko, Karangan, Tugu, Bendungan, Trenggalek Kota, Pogalan, Durenan dan Gandusari.
Baca juga: Polres Jember Kirim Bantuan Air Bersih ke Wilayah Terdampak Kekeringan
"Kalau untuk jumlah desa ada sebanyak 19 desa yang mengalami bencana kekeringan, kami sudah menerima surat permohonan dari masyarakat untuk bantuan air bersih," ucapnya.
Berdasarkan data BPBD Trenggalek jumlah warga yang terdampak bencana kekeringan mencapai 6.605 jiwa dari 2.323 kepala keluarga di 19 desa Kabupaten Trenggalek.
Tak hanya mensuplai air bersih, BPBD juga memberikan bantuan 78 terpal, 73 tandon air, 16 tandon air lipat dan 320 jerigen.
Baca juga: BPBD Ponorogo Salurkan 277 Ribu Liter Air Bersih Atasi Dampak Kekeringan
"Semoga musim kemarau ini segera berakhir, sehingga masyarakat yang terdampak bencana kekeringan bisa mudah mendapatkan air bersih," pungkasnya.