UPN Veteran Jatim Bantu Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia - Kuba

Selasa, 15 Okt 2024 16:15 WIB
Reporter :
Misbahul Munir
Suasana seminar internasional UPN Veteran Surabaya. (Foto: UPN Veteran Surabaya for jatimnow.com)

jatimnow.com - Pusat Studi America Latin UPN Veteran Jawa Timur menggelar seminar internasional dan bedah buku bersama dengan dua Duta Besar Kuba. 

Melalui kegiatan ini UPN berharap dapat turut ambil bagian dan berkontribusi dalam memperkuat hubungan Bilateral Indonesia dan negara di Kepulauan Karibia itu. 

Rektor UPN Veteran Jawa Timur Prof Akhmad Fauzi mengatakan acara ini merupakan momentum penting untuk memperkuat kerjasama bilateral antara Indonesia dan Kuba yang sudah terjalin sejak tahun 1960.

Baca juga: Pengelolaan Bank Sampah dengan Sistem Informasi Manajemen Berbasis Teknologi

Menurutnya, hubungan baik antara Indonesia dan Kuba ini terbentuk karena adanya banyak kesamaan, mulai dari nilai-nilai budaya hingga kesamaan tujuan pembangunan negara.

“Melalui kerja sama ini, kita berkomitmen untuk meningkatkan pertukaran di berbagai bidang, seperti ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan budaya,” ujar Prof Fauzi, Selasa (15/10/2024). 

Prof Fauzi juga mengapresiasi buku “Diplomasi Tiga Zaman” karya Priyo Iswanto. Menurutnya, buku tersebut menawarkan wawasan yang mendalam tentang pengalaman penulis selama 36 tahun berkarir sebagai diplomat, melintasi tiga era besar dalam politik global. 

Bahkan, si penulis berhasil menyampaikan transformasi yang dialami oleh diplomasi Indonesia dalam konteks perang dingin, era unipolaritas Amerika Serikat, dan kemunculan kekuatan-kekuatan baru seperti Cina dan India.

“Menariknya, penulis tidak hanya berfokus pada aspek formal diplomasi, seperti tantangan personal yang dihadapi selama bertugas di luar negeri. Namun, juga memberikan pandangan yang lebih humanis terhadap peran seorang diplomat,” ujarnya.

Sementara itu, Duta Besar Kuba untuk ASEAN dan Indonesia Dagmar Gonzalez Grau mengatakan hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Kuba secara resmi dibentuk pada 22 Januari 1960. Selama kurun waktu yang panjang itu kata terdapat berbagai hubungan kerjasama terutama di bidang budaya, kesehatan, olahraga, pertanian, dan perdagangan. Namun, banyak dari instrumen ini belum dimanfaatkan secara maksimal,” ujar Dagmar.

Misalnya, kata Degamar seperti hubungan kerjasama bidang pendidikan dan budaya. Dalam hal ini Kuba telah memberikan beasiswa kepada 16 mahasiswa Indonesia dari tahun 1972 hingga sekarang, yang meliputi tiga gelar dokter dan tiga gelar dalam bidang olahraga. Saat ini, tiga mahasiswa Indonesia masih belajar kedokteran di Kuba. 

“Meskipun Kuba menawarkan beasiswa untuk studi kedokteran setiap tahun, dalam tiga tahun terakhir, beasiswa tersebut belum dimanfaatkan. Makanya, ia mengajak untuk memanfaatkan peluang ini," katanya.

Baca juga: Implementasi SDG 16 di Sekolah Dasar Melalui Edukasi dan Kampanye Sosial Anti Kekerasan

Dilain sisi, Duta Besar Indonesia untuk Kuba  Nana Yuliana, menjelaskan bahwa Sejak 2010, telah ada enam Nota Kesepahaman (MoU) dan dua Surat Niat (LoI) antara kedua negara. 

\

Di antara kerjasama terkini adalah Letter of Intent mengenai Kerjasama Teknis yang ditandatangani pada 22 Januari 2024, serta MoU tentang kolaborasi ilmiah antara Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia dan Kementerian Sains, Teknologi, dan Lingkungan Kuba pada 22 September 2024. 

“Selain itu, beberapa kunjungan penting telah dilakukan oleh para pemimpin kedua negara, termasuk kunjungan Presiden Abdurrahman Wahid pada 2000 dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2006, serta kunjungan menteri luar negeri kedua negara,” kata Nana Yuliana.

Selain itu, kata Nana bahwa hubungan kerja sama perdagangan juga berjalan dengan baik. Total perdagangan antara Indonesia dan Kuba mencapai USD 13,3 juta, mengalami peningkatan 1,3% dari tahun sebelumnya. 

“Indonesia mengekspor produk seperti sabun, minyak, dan mesin listrik, sementara Kuba mengekspor produk tembakau, makanan, dan minuman,” bebernya. 

Baca juga: Pesan Pj Gubernur Jatim di Hadapan 733 Wisudawan UPN Veteran

Tak hanya itu, lanjut Nana Indonesia juga aktif berinvestasi di Kuba melalui Archipelago International, yang mengelola beberapa hotel di negara tersebut. Termasuk pertukaran alat musik dan pelatihan bagi atlet tinju. 

Kuba menawarkan beasiswa medis kepada warga Indonesia, dengan sembilan mahasiswa telah menerima pendidikan di universitas Kuba. 

"Saat ini, Pemerintah Indonesia berencana merenovasi dua sekolah di Kuba, yang diberi nama sesuai kunjungan Che Guevara," tutupnya. 

Sekedar diketahui, kegiatan seminar internasional ini digelar di GKB 1 kampus UPN Veteran Jawa Timur. Hadir sebagai narasumber Duta Besar Kuba untuk ASEAN dan Indonesia S.E. Sra. Dagmar Gonzalez Grau dan Duta Besar Indonesia untuk Kuba H.E. Nana Yuliana, Ph.D juga dihadiri langsung oleh penulis buku “Diplomasi Tiga Zaman”, Priyo Iswanto. 

Selain itu, hadir pula Konsulat Kuba Noyola Ugalde Juan Francisco Gregorio, KIKE UGM Muhadi Sugiono, Pusat Studi Africa Unair Pinky Saptandari, UINSA serta Unej dan 3 Kepala Dinas Pemkot Surabaya. Juga diikuti oleh ratusan mahasiswa Prodi Hubungan Internasional dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Surabaya

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler