jatimnow.com- New Zeeland menjadi salah satu destinasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) Tulungagung yang banyak diminati.w Tahun ini, 87 warga Tulungagung diberangkatkan untuk bekerja di kebun apel di negara tersebut.
Meski begitu, kuota yang diberikan pemerintah New Zeeland masih terbatas. Padahal kebutuhan pekerja di negara tersebut cukup tinggi.
Dirut PT Alwihdah Jaya Sentosa, Puji Astuti mengatakan dalam setahun mereka hanya memperoleh kuota 163 PMI untuk bekerja di New Zeeland. Jumlah ini hanya sedikit. Untuk itu, mereka memprioritaskan mantan PMI New Zeeland untuk diberangkatkan lagi.
Baca juga: Lindungi Pekerja Migran asal Jember, Gus Fawait Siap Tuntaskan Perda PMI
Selain Indonesia, negara tersebut juga mendatngkan pekerja dari Timor Leste, Fuji dan Kepulauan Salomon.
"Kita hanya mendapat kuota 163 pekerja saja, 87 diantaranya dari Tulungagung dan sisanya dari Bali," ujarnya, Kamis (24/10/2024).
Para pekerja ini akan dikontrak selama 7 bulan. Mereka bekerja sebagai pemetik buah apel di perkebunan.
Baca juga: Calon Pekerja Migran Sambat Dipersulit Disnaker Lamongan, Ini Pengakuannya
Setiap bulan pekerja ini bisa mendapat gaji hingga Rp 24 juta. Besaran gaji ini membuat banyak warga yang tertarik berangkat. Namun kuota pekerja yang diberikan pemerintah New Zeeland sangat terbatas.
Puji berharap pemerintahan baru ini bisa menjalin komunikasi sehingga jumlah kuota PMI yang berangkat bisa bertambah.
"Selain New Zeeland, Australia juga memiliki potensi tingi negara yang membutuhkan PMI," tuturnya.
Baca juga: Jatim Raih 2 Penghargaan Indonesian Migrant Worker Award 2023
Sementara itu, Pj Bupati Tulungagung Heru Suseno berpesan kepada PMI yang akan berangkat ini untuk selalu menjaga nama baik Indonesia. Mereka diminta untuk selalu metaati peraturan yang ada, dan ingat dengan keluarga yang ditinggalkan.
"Selalu jaga nama baik Indonesia di sana," pungkasnya.