jatimnow.com - Setelah kasus kekerasan, kali ini giliran siswa SMKN 1 Surabaya menggelar aksi demonstrasi menuntut pergantian Kepala Sekolahnya.
Dalam aksinya para siswa membeberkan beberapa keluhan, satu diantaranya adalah adanya pungutan di luar SPP yang menurut mereka memberatkan.
Salah satu siswa mengatakan, aksi yang dilakukan usai ujian tersebut berawal dari kekecewaannya kepada Kepala Sekolah yang telah melakukan tindak kekerasan terhadap tiga temannya pada Rabu (27/9/2018) kemarin.
Selain itu juga banyak keluhan dari siswa yang beranggapan biaya yang diminta diluar SPP sangat tidak transparan dan tidak ada bukti kejelasannya. Dan juga pembekuan soal ekstrakulikuler yang mengahmbat para siswa untuk berkarya.
"Setiap awal tahun ajaran, sekolah meminta untuk membayar mulai dari Rp 600 ribu untuk pembangunan parkir, atap lapangan indoor Rp 150 ribu, dan Dies Natalies sebesar Rp 150 ribu," ucap salah satu siswa kepada jatimnow.com
Momentum terjadinya perlakuan tindak kekerasan oleh kepala sekolah itu, membuat para siswa bergerak menyuarakan apa yang selama ini dikeluhkan namun tak berani menyuarakannya.
"Memang sudah dipertimbangkan sama teman-teman, akibat kejadian kemarin, teman-man minta tolong ke saya bagaimana caranya aspirasi siswa besok bisa didengar. Siswa meminta untuk mundur sama seperti yang dibicarakan oleh orang tua temen saya yang kemarin ditampar sama pak Bahrun," keluhnya.
Sementara itu Wakasek Kesiswaan SMKN 1 Surabaya Asslamet mengatakan, sudah mencabut adanya pungutan untuk pengadaan lahan parkir yang dirasa sangat memberatkan para siswanya. Nantinya untuk siswa yang sudah membayar biaya tarikan ini uangnya tidak dikembalikan, melainkan dimasukkan sebagai pengganti biaya SPP
"Memang tidak ada edaran pungutan untuk pengadaan lahan parkir makanya sudah kami batalkan, yang demo inikan yang belum paham kalau kami sudah membatalkannya. Kalau masalah kenapa tidak ada edaran itu kepala sekolah yang tahu," ungkapnya.
Ia mengatakan, semua permasalahan sudah dibicarakan dengan komite dan orang tua. Dan jika ada yang keberatan dipersilahkan untuk meminta keringanan.
"Silahkan datang ke sekolah, mintanya seperti apa. Apa mau diangsur apa mau dibebaskan, semua ada solusi semua itu. Kan tidak ditekankan namanya sumbangan. Besok senin disampaikan pada saat upacara oleh Kepsek atau perwakilan, agar semua aspirasi dari siswa bisa terjawab," tandasnya.
Demo Kepsek, Siswa SMKN 1 Surabaya Keluhkan Pungutan Lokasi Parkir
Kamis, 27 Sep 2018 18:13 WIB
Reporter :
Arry Saputra
Arry Saputra
Berita Surabaya
Polda Jatim Bongkar 28 Kasus Perdagangan Orang, 41 Tersangka Diamankan
Program Makan Siang Gratis Diminta Libatkan UMKM di Surabaya
DPRD Jatim Resmi Sahkan APBD Jatim 2025, Belanja Daerah Rp29,6 Triliun
KAI Daop 8 Surabaya Sediakan 26.784 Kursi Per Hari untuk Libur Nataru
Usulan DPRD Untuk Kemajuan Pendidikan Surabaya
Berita Terbaru
Polda Jatim Bongkar 28 Kasus Perdagangan Orang, 41 Tersangka Diamankan
Akses Tol Bandara Dhoho Menuju Kota Kediri Selesai Oktober 2025
Ribuan Warga Sumenep Ikuti Selawat Paslon Nomor Urut 2: Siap Kampanye Santun
Program Makan Siang Gratis Diminta Libatkan UMKM di Surabaya
Program Makan Bergizi Diharapkan Bisa Serap Sayuran Lokal Mojokerto
Tretan JatimNow
Mengenal Alfredo Nararya, Pemain Persebaya U-16 yang Jago Sains
Sosok Wamensesneg Bambang Eko di Mata Tetangga Jember, Pintar Sejak SD
Profil Arifatul Choiri Fauzi, Menteri PPPA asal Madura: Kader Muslimat NU
Sosok Kakang Fiki Andriansah Duta Wisata Jatim 2024 dari Ponorogo
Terpopuler
#1
Laskar Kamil, Bantahan Ketua KPU Sidoarjo, Dana BOS SMK 2 PGRI Ponorogo
#2
Ibu asal Jember Melahirkan di Area Perkebunan, Tak Kuat Menuju Rumah Bidan
#3
Malam Ini Debat Publik Terakhir Pilkada Tulungagung
#4
Fraksi Gerindra DPR-RI Kaji KPU dan Bawaslu jadi Badan Adhoc, Demi Apa?
#5