jatimnow.com - Agung Tegar Jiwa Prakosa, bayi berusia 3 bulan asal Desa Sidoharjo, Kecamatan Pulung, Ponorogo terlahir dengan kondisi langka. Bayi mungil, anak keempat dari pasangan Hermin dan Sujoko itu tidak memiliki anus.
Kini, orang tua bayi membutuhkan bantuan biaya pengobatan. Sang ayah yang hanya sebagai buruh bangunan dan ibunya seorang ibu rumah tangga tidak mampu membiayai pengobatan sang buah hati.
Tegar saat ini dirawat di RSUD dr. Harjono Ponorogo. Dia ditemani ibunya, yang setia mendampingi.
Baca juga: Video: Tolong! Bayi ini Lahir Tanpa Lubang Anus
“Bapak dan saya berjuang keras, tetapi situasi sulit. Untuk kebutuhan sehari-hari saja kami harus bersusah payah,” ungkap Hermin sembari menahan tangis saat menceritakan kondisi putranya, Rabu (30/10/2024).
Keluarga Tegar juga belum memiliki asuransi kesehatan BPJS, dan baru bisa mengajukan pendaftaran yang dijadwalkan aktif pada Jumat (1/11/2024) mendatang.
Saat Tegar lahir, bidan puskesmas segera menyampaikan kepada Hermin bahwa putranya terlahir tanpa anus. Meski masih dalam kondisi lemah pasca melahirkan, Hermin harus menerima kenyataan ini dan membawa Tegar ke RSUD untuk mendapat penanganan medis lebih lanjut.
Baca juga: Wali Kota Minta Kesehatan Bayi Tanpa Lubang Anus Dipantau
Tegar dirujuk ke rumah sakit di Ngawi untuk menjalani operasi kolostomi guna membuat saluran pencernaan melalui perut. Dokter juga mengatur jadwal operasi lanjutan yang akan dilakukan sekitar tujuh bulan setelah operasi pertama.
Dokter spesialis anak, dr. Kautsar Prastudia, Sp.A, yang menangani Tegar di RSUD dr. Harjono Ponorogo, menyampaikan bahwa Tegar menghadapi beberapa kondisi medis.
Selain lahir tanpa anus, Tegar juga mengalami pneumonia, serta laringomalasia, kondisi di mana saluran napas dan pencernaannya mengalami kelemahan pada sekat.
Baca juga: Jeritan Keluarga Bayi Tanpa Lubang Anus di Mojokerto Terjerat Rentenir
“Kami telah melakukan penanganan untuk kondisi pencernaan Tegar dengan kolostomi, dan pneumonia yang dialaminya mulai membaik. Namun, laringomalasia tetap perlu pengawasan dan perawatan lanjutan,” kata dr. Kautsar.
Saat ini, Tegar terus menjalani pemeriksaan berkala dengan pengawasan ketat dari tim medis, bekerja sama dengan dokter bedah anak di Ngawi.
Proses penyembuhan Tegar akan berlangsung bertahap melalui rawat jalan jika kesehatannya memungkinkan.