jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten Lamongan terus berkoordinasi dengan para tenaga pengajar dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Lamongan untuk menilai kesiapan menghadapi adanya wacana kurikulum baru.
Koordinasi ini juga sebagai langkah awal dalam serangkaian aktualisasi program kerja Kementerian Pendidikan di tahun 2025 mendatang.
Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Lamongan, Moh Nalikan mengungkapkan bahwa Pemkab Lamongan sejatinya sudah lama menerapkan sistem pendidikan yang mengatur pola kegiatan anak, seperti tidur lebih cepat, bangun pagi, makan bergizi.
Baca juga: Pemkab Lamongan Klaim Program Kesehatan Laserku Jangkau 4.187 KK
"Program 7 kebiasaan anak Indonesia hebat rancangan Pemerintah Pusat tentu langkah yang baik dan harus didukung," kata Sekdakab Lamongan, Kamis (20/11/2024).
Senada, Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Munif Syarif menekankan bahwa seluruh dewan pengajar guru harus lebih adaptif dan siap menerapkan seluruh kebijakan untuk menunjang kualitas pembelajaran.
Baca juga: 220 Pasangan di Lamongan Ajukan Pernikahan Dini, 75 Alasan Hamil
"Apapun kebijakan dan kurikulumnya nanti, baik merdeka atau baru harus bergerak cepat, guru harus adaptif," ujarnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Lamongan Adi Suwito menilai bahwa pendidik maupun guru di Kota Soto sudah cukup mumpuni dan siap melalui berbagai tantangan ke depan.
Baca juga: Ribuan Pemilih Pemula di Lamongan Belum Rekam E-KTP, Ini Kendalanya
"Sejauh ini kami selalu bergerak untuk meningkatkan kompetensi guru, maka apapun tantangan ke depan harusnya bisa terjawab dan melakukan eksekusi dengan baik," paparnya.
Tidak hanya itu, Pemkab Lamongan juga tengah menyiapkan segala perangkat program makan bergizi gratis dan sistem zonasi.